Senin, 07 Juli 2014

Pengalaman UAS

Hari ini saya sedang UAS (Ujian Akhir Semester) mata kuliah yang di ujikan yaitu Komunikasi Dalam Praktik kebidanan. Soal komunikasi hanya 10 pertanyataan tetapi soal kasus dan saya harus ekstra berpikir dalam menjawab agar jangan sampai jawabannya salah. UAS hari ini begitu membuat saya stres, hhmm mungkin karena saya kurang memahami dan itu soal kasus mengenai apa yang harus saya lakukan dengan klien. Bagaimana menghadapi klien agar permasalahannya teratasi.

Minggu, 06 Juli 2014

Hoolahoop - All I Wanted To Tell You That I'm Missing You @MASA UTAMA 2012... Suaranya ka radenriski keren! Cekidot :-D


Perjuangan Seorang Ayah...

Ini merupakan hasil wawancara saya dan teman-teman kampus saya dengan pak Adul mengenai siapa dirinya. Disimak yah J

Pak Adul tinggal bersama satu orang istri dan satu orang anaknya, pak Adul terpaksa meminta-minta di pinggir jalan karena pak Adul mengaku tidak mempunyai pekerjaan lain selain ini, dia harus merelakan waktunya dari pukul 19.00 sampai pukul 23.00 WIB untuk meminta-minta belas kasihan oranglain karena harus membiayai istri dan anaknya yang sekarang duduk di kelas 1 SMA. Sementara tidak ada yang dapat dilakukan oleh pak Adul karena kakinya yang tidak memungkinkan, hal ini terjadi karena pada saat dahulu pak Adul mempunyai penyakit kanker yang mengharuskan kakinya diamputasi. Sebelum kakinya diamputasi pak Adul bekerja sebagai penarik becak. Bapak ini mengaku mengalami kesusahan hidup karena istrinya di rumah hanya bekerja sebagai pengasuh anak tetangganya dan hanya diberi upah 15.000 sampai 20.000 saja perhari, sebenarnya istrinya ingin sekali memiliki pekerjaan yang lebih layak, tapi ia sadar bahwa mencari pekerjaan di zaman sekarang sangatlah sulit, ditambah usianya yang tidak sekuat dulu.
Sebenarnya pak Adul tak ingin meminta-minta, tetapi ia merasa kasian pada istrinya, pak Adul merasa malu apabila hanya istrinya saja yang bekerja, sementara ia tau bahwa penghasilan istrinya tak seberapa ditambah lagi biaya sekolah anaknya.
Awalnya mulanya pak Adul meminta-minta karena pak Adul ditawari oleh temannya dengan syarat harus memberi uang rokok pada temannya itu setiap kali pak Adul bekerja, tak disebutkan siapa nama teman pak Adul itu, karena pak Adul merasa bahwa ini adalah privacy. Dan entah berapa pula uang rokok yang dimaksudkan itu, dan menurut pak Adul awalnya ia hanya coba-coba tetapi setelah merasa bahwa penghasilannya dapat membantu keuangan keluarga karena dapat membantu ongkos dan uang jajan anaknya, karena penghasilannya kurang leih 60.000, sebenarnya pak Adul merasa kurang dengan semua ini tapi ia berfikir setidaknya ia dapat membantu ongkos anaknya pulang pergi dari sekolah ke rumah dan dari rumah ke sekolah dan pak Adul berharap dapat meluluskan anaknya dari bangku SMA. Hal itulah yang membuat pak Adul tetap semangat menjalani kehidupannya an menekuni pekerjaannya.

Hal ini menggugah hati kami untuk terus belajar dan mewujudkan cita-cita, karena ternyata orang tua kita rela melakukan apa saja sekalipun hal yang memalukan untuk menyekolahkan dan membuat anak-anaknya sukses, sebagaimana yang kita ketahui bahwa pemikiran orang tua adalah bagaimanapun caranya anak-anaknya dapat melebihi orang tuanya.

Hoolahoop - Sorry I Quit @Soft Launching Bober Tropica


MAKALAH PENGAMBILAN SPESIMEN URINE, SPESIMEN DARAH VENA DAN SPESIMEN DARAH PERIFER

BAB I
       PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Tujuan mengumpulkan specimen tersebut adalah melakukan uji atau analisis guna mendiagnosis dan mengobati setiap keadaan yang berada di luar keadaan yang sehat. Spesimen yang berasal dari ibu atau bayi, yaitu sampel cairan tubuh dan zat sisa. Bidan harus mengetahui mengapa dan bagaimana uji ini di lakukan, dalam situasi apa specimen tersebut di perlukan, dan apa yang harus dilakukan dengan informasi yang di terima dalam hal perencanaan asuhan berkelanjutan. Uji urine dan darah di bahas dalam bab yang berbeda.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana cara pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium?
2.      Bagaimana prosedur pelaksanaannya ?
3.      Apa tujuan pengambilan urin?
4.      Bagaiman acara pengambilan urin?

1.3 TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetahuai cara pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium.
2.      Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan pengambilan darah .
3.      Untuk mengetahui tujuan pengambilan urin pada pasien.
4.      Untuk mengetahui cara pengambilan pada pasien.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGAMBILAN SPESIMEN URIN
Mengambil urine/ air kemih sebagai bahan untuk pemeriksaan laboratorium bertujuan untuk membantu menegakkan diagnose sehingga memudahkan pengobatan ,mengetahui reaksi obat dll. Dilakukan untuk pasien baru, pasien yang akan atau sesudah pembedahan, pasien yang mendapatkan obat tertentu, pasien hamil, pasien dengan penyakit yang ada hubungannya dengan system perkemihan, pemeriksaan khusus dalam rangka pemeriksaan lengkap (general cek up) dan sebagai pemeriksaan ulang. Cara-cara pengambilan urine di sesuaikan menurut macam kebutuhan pemeriksaan.
Urine biasa (pengambilan secukupnya urine pasien yang d keluarkan secara biasa). Tujuan untuk pemeriksaan kadar/ jumlah zat-zat yang terkandung di dalamnya misalnya guladalam urine, untuk pemeriksaan kehamilan.
Urine steril (pengambilan urine secukupnya dari pasien yang bersangkutan secara steril dengan menggunakan alat-alat steril untuk pembiakan dan resistensi). Tujuan untuk mengetahui jenis dan jumlah kuman penyebab penyakit, adanya infeksi pada urethra, ginjal, dll, kepekaan kuman terhadap beberapa jenis obat. Dilakukan pada pasien dengan penyakit infeksi yang lama atau berat, pasien dengan pengobatan tertentu, pasien dengan kelainan-kelainan ginjal dan alat-alat/ saluran-salurannya.
Urea clearance test/UCT (pengambilan air kemih secara bertahap di sertai dengan pengambilan darah untuk pemeriksaan ureum setelah pasien di berimakan khusus/diit UCT). Tujuan untuk mengetahui faal glomeruli. Dilakukan pada pasien dengan kelainan ginjal, batu ginjal, pasien dengan kelainan kelenjar prostat, pasien hypertensi, pasien penyakit jantung.
Pengumpulan air kemih/ urine 24 jam (pengumpulan urine yang di keluarkan oleh pasien tertentu selama 24 jam). Tujuan untuk mengetahui jumlah air kemih selama 24 jam, untuk mengukur berat jenis urine, untuk mengetahui keseimbanganan tara cairan yang masuk dan yang keluar, menentukan sesuatu zat dalam air kemih secara kwalitatif, mengetahui fungsi ginjal. Dilakukan pada pasien dengan kelainan ginjal dan saluran-salurannya, pasien dengan kelainan jantung, ascites atauoedem, pasien dengan pengobatan khusus, pasien yang mendapat infus.

DAFTAR TILIK
MENYIAPKAN SPESIMEN URINE

PENILAIAN

Nilai 1 (satu)  :  Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan

Nilai 2 (dua)   : Mampu
Langkah di kerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu membantu atau mengingatkan

Nilai 3 (tiga)  : Mahir
Langkah di kerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai prosedur.


Beri tanda ceklist  pada kolom penilaian
NO
LANGKAH
NILAI
1
2
3
1
Memberi tahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan



2
Menyiapkan alat, membawa kedeka tpasien



3
Memasang sampiran



4
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin



5
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih



6
Memakai sarung tangan




7
Pasien yang istirahat total di tempat tidur
Memasang pengalas di bawah bokong pasien



8
Memasang pispot dibawah bokong pasien



9
Membantu pasien untuk cebok dulu sebelum berkemih



10
Membiarkan urin yang keluar permulaan, dan menampung urin yang keluar berikutnya dengan bengkok atau botol yang di sediakan sesuai kebutuhan



11
Membantu pasien untuk cebok



12
Pasien yang dapat berjalan
Memberitahukan pasien untuk membiarkan saja urin yang keluar permulaan mengalir sedikit dan menampung urin yang keluar berikutnya dengan bengkok atau botol yang telah di sediakan



13
Memberi etiket yang jelas dan mengisi formulir pengiriman, untuk segera dikirim kelaboratorium



14
Membereskan alat



15
Mencuci sarung tangan dengan larutan chlorine 0,5 %, lepas sarung tangan secara terbalik dan merendam dalam larutan chlorine selama 10 menit



16
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir



17
Melakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan




2.2 PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH VENA
Pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium dapat diambil dari periver (pembuluh darah tepi), vena, arteri. Pengambilan darah vena sebaiknya diambil dari vena tangan yaitu salah satu dari vena pada fossa cubiti, vena lengan bawah lebih besar daripada vena-vena di sekeliling pergelangan tangan atau di punggung tangan, vena-vena lain juga dapat digunakan tetapi tidak sebagai pilihan utama karena vena-vena tersebut lebih kecil dan prosedur di area ini lebih nyeri, diantaranya vena sefalika, vena sefalika aksesori, vena basilika, vena media antebrakialis. Tujuannya adalah untuk menganalisa kandungan komponen darah, seperti : sel darah merah, sel darah putih, angka leukosit dan trombosit. Darah vena juga dapat digunakan untuk analisa gas darah jika darah arteri sulit diperoleh, namun hanya berguna untuk menganalisa pH, PaCO2 dan Base Excess.
Peralatan dan perlengkapan
1.      Bak instrumen
2.      Spuit 3 atau 5 cc
3.      Bengkok
4.      Sarung tangan steril
5.      Plester
6.      Gunting plester
7.      Perlak
8.      Kapas alcohol
9.      Turniquet
10.  Botol-botl tertutup yang bersih dan kering untuk tempat spesimen/ bahan
11.  Waskom larutanklorin 0,5%
Prosedur pelaksanaan
1.      Beritahu dan jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
2.      Siapkan alat dan bahan, bawa kedekat pasien
3.      Pasang sampiran
4.      Atur posisi pasien senyaman mungkin
5.      Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
6.      Pakai sarung tangan
7.      Bebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
8.      Cari daerah yang terlihat jelas venanya
9.      Pasang pengalas dibawah daerah/ tempat yang akan diambil darahnya
10.  Ikat bagian diatas daerah yang akan disuntik/ diambil darahnya dengan karet pembendung/ turniquet, pasien dianjurkan mengepalkan tangannya
11.  Hapushamakan/ disinfeksi kulit dengan kapas alcohol secara sirkular dengan diameter ± 5 cm
12.  Tegangkan kulit dan tangan yang tidak dominan
13.  Tusukkan jarum kedalam vena, dengan tangan dominan (jarum dan kulit membentuk sudut ± 20º)
14.  Tarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum sudah masuk vena
15.  Buka karet pembendung, anjurkan pasien membuka kepalan tangan (bila darah telah terlihat pada tabung spuit)
16.  Tarik pengsisap sehingga darah masuk kedalam tabung spuit, hisap sebanyak kebutuhan
17.  Tarik jarum keluar, dengan meletakkan kapas alcohol diatas jarum dan tarik jarum keluar
18.  Masukan darah dalam spuit ke dalam botol yang tersedia (masukan agak miring, dan tidak terlalu keras menyemprotkannya)
19.  Ber label pada botol, dan siap dibawa kelaboratorium untuk pemeriksann
20.  Bereskan alat, buang alat suntik dengan benar
21.  Cuci sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%, lepas sarung tangan secara terbalik dan rendam dalam larutan klorin selama 10 menit
22.  Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
23.  Lakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan


DAFTAR TILIK
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH VENA

PENILAIAN

Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak di kerjakan dengan benar atau tidak berurutan

Nilai 2 (dua)    : Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu membantu atau mengingatkan

Nilai 3 (tiga)    : Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai prosedur


Beritanda ceklist pada kolom penilaian

NO
LANGKAH
NILAI
1
2
3
1
Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakkan yang akan di lakukan



2
Menyiapkan alat dan bahan, membawa kedekat pasien



3
Memasang sampiran



4
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin



5
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih.



6
Memakai sarung tangan



7
Membebaskan daerah yang akan di suntik dari pakaian



8
Mencari daerah yang terlihat jelas venanya



9
Memasang pengalas di bawah daerah/ tempat yang akan di ambil venanya



10
Mengikat bagian di atas daerah yang akan di suntik/ di ambil darahnya dengan karet pembendung/ turniquet, pasien di anjurkan mengepalkan tangannya



11
Menghapushamakan/ mendisinfeksi kulit dengan kapas alcohol secara sirkular



12
Menegangkan kulit dengan tangan yang tidak dominan



13
Menusukkan jarum kedalam vena, dengan tangan dominan (jarum dan kulit membentuk sudut  ± 20º)



14
Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum sudah masuk vena



15
Membuka karet pembendung, anjurkan pasien membuka kepalan tangan (bila darah telah terlihat pada tabung spuit)



16
Menarik menghisap sehingga darah masuk kedalam tabung spuit, hisap sebanyak kebutuhan



17
Menarik jarum keluar, dengan meletakan kapas alkohol di atas jarum dan tarik jarum keluar



18
Memasukan darah dalam spuit kedalam botol yang tersedia (memasukkan agak miring, dan tidak terlalu kearas menyemprotkannya)



19
Memberi label pada botol, dan siap di bawa kelaboratorium untuk pemerikasaan



20
Membereskan alat, buang alat suntik dengan benar



21
Mencuci sarung tangan dengan larutan chlorin 0,5 %, lepas sarung tangan secara terbalik dan merendam dalam larutan chlorine selama 10 menit



22
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih



23
Melakukan dokumentasi tindakan yang telah di lakukan





2.3 PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH PERIFER
Pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium dapat diambil dari perifer (pembuluh darah tepi), vena, arteri. Pengambilan darah perifer (pembuluh darah tepi) digunakan untuk pemeriksaan-pemeriksaan: jenis/ golongan darah, HB, guladarah, malaria, filaria, dll. Pengambilan darah sebaiknya tidak dilakukan pada ujung jari yang mengalami gangguan peredaran darah misalnya cyanosis setempat, haematoma, peradangan, dll. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat, sebab bila lambat, maka tetes darah akan membeku. Untuk mendapatkan darah yang lebih banyak jangan menekan-nekan atau meremas-meras daerah yang ditusuk, sebab akibat tindakan ini darah akan encer, karena bercampur dengan cairan jaringan. Untuk pengambilan bahan untuk pemeriksaan filarial harus pada malam hari antara jam 22.00 sampai 24.00 dan lingkungan agak gelap sedikit.
Peralatan dan perlengkapan
1.      Lancet
2.      Kapas alkohol
3.      Kapas kering
4.      Sarung tangan
5.      Larutan klorin 0,5%
6.      Pengalas
7.    Botol tempat darah yang diberi label, alat pengukur Hb (Hbsahli) dll tergantung jenis pemeriksaan
8.      Bengkok
Prosedur pelaksanaan
1.      Beritahu dan jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
2.      Siapkan alat dan bahan, bawa ke dekat pasien
3.      Pasang sampiran
4.      Atur posisi pasien senyaman mungkin
5.      Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
6.      Pakai sarung tangan
7.   Hapushamakan/ disinfeksi kulit dengan kapas alkohol (ujung jari manis atau jari tengah) dan biarkan kering
8.      Tusuk ujung jari dengan lancet secara tegak lurus
9.    Usap darah yang baru keluar dengan kapas kering, darah yang keluar berikutnya digunakan untuk pemeriksaan
10.  Tekan bekas tusukan dengan kapas kering
11.  Bereskan alat, buangalah suntikan dengan benar
12.  Cuci sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%, lepas sarung tangan secara terbalik dan rendam dalam larutan klorin selama 10 menit
13.  Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
14.  Lakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

DAFTAR TILIK
MENGAMBIL SPESIMEN DARAH PERIFER
PENILAIAN

Nilai 1 (satu)  : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak di kerjakan dengan benar atau tidak berurutan

Nilai 2 (dua)  : Mampu
Langkah di kerjakan dengan baik dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu membantu atau mengingatkan

Nilai 3 (tiga) : Mahir
Langkahdi kerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai prosedur


Beritanda ceklist padakolom penilaian
NO
LANGKAH
NILAI
1
2
3
1
Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan



2
Menyiapkan alat dan bahan, membawa kedekat pasien



3
Memasang sampiran



4
Mengatur posisi pasien senayaman mungkin



5
Mencuci tanagan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih



6
Memakai sarung tangan



7
Menghapushamakan/ mendisinfeksi kulit dengan kapas alkohol (ujung jari manis atau telunjuk ) dan biarkan kering



8
Menusuk dengan lancet secara tegak lurus



9
Mengusap darah yang baru keluar dengan kapas kering, darah yang keluar berikutnya di gunakan untuk pemeriksaan



10
Menekan bekas tusukan dengan kapas kering



11
Membereskan alat, buang alat suntik dengan benar



12
Mencuci sarung tangan dalam larutan chlorin 0,5%, lepas sarung tangan secara terbalik dan merendam dalam larutan chlorine selama 10 menit



13
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih



14
Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan






DAFTAR PUSTAKA

Kusmiyati yuni. 2007. Keterampilan dasar praktik klinik kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Varney Hellen, Dkk. 2009. Praktik Dasar volum I. Jakarta: EGC.

Varney Hellen, Dkk. 2004. Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4: EGC.