SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik
: Pendewasaan Usia
Perkawinan dan Generasi Berencana
Penyuluh
: Mahasiswi Akbid Bina Husada
Tangerang
Waktu
: 30 menit
Sasaran
: Remaja / Pelajar
Hari
/ tanggal : Senin, 02 Juni 2014
Tempat
: SMK Kesehatan Bina Insan
Cendikia Tangerang
A. Tujuan Instruksional Umum
(TIU)
B. Setelah dilakukan penyuluhan
mengenai Pendewasaan Usia Perkawinan dan Genre remaja dapat
mengetahui pentingnya menunda perkawinan dan tidak melakukan perkawinan dini
dan remaja tidak melakukan prilaku menyimpang .
C. Tujuan Instruksional
Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan peserta diharapkan mampu :
1.
Apa yang dimaksud dengan Pendewasaan Usia perkawinan dan genre
2.
Dampak dari perkawinan dini
3.
Pentingnya perkawinan usia dewasa
4.
Dapat menyelesaikan masalah remaja
5.
Dapat menerapkan genre yang sehat
D. Pokok-pokok materi
penyuluhan
1.
Pengertian Pendewasaan Usia Perkawinan
2.
Tujuan Pendewasaan usia perkawinan
3.
Pengertian Genre
4.
Masalah remaja dan solusi nya
5.
Mempratikan pola hidup sehat
E. Kegiatan Penyuluhan
|
F. Metode
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
G. Referensi
1. Sumber:
Pendewasaan usia perkawinan dan hak-hak reproduksi bagi remaja Indonesia CERITA. Cerita Remaja Indonesia. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak-hak Reproduksi. 2008. Jakarta
Pendewasaan usia perkawinan dan hak-hak reproduksi bagi remaja Indonesia CERITA. Cerita Remaja Indonesia. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak-hak Reproduksi. 2008. Jakarta
H. Evaluasi
1.
Menjelaskan pengertian pendewasaan
usia perkawinan dan genre
2.
Menyebutkan tujuan memahami pendewasaan
usia perkawinan dan genre
3.
Menjelaskan hal-hal tentang :
a. Prilaku remaja yang menyimpang
a. Prilaku remaja yang menyimpang
Ø Masalah remaja
Ø Solusi masalah remaja
b.
Menyebutkan pola hidup sehat
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN
.Pengertian Pendewasaan Usia Perkawinan
(PUP)
PUP sendiri adalah upaya untuk meningkatkan usia pada
perkawinan pertama, sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu
20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria. PUP bukan sekedar menunda
sampai usia tertentu saja tetapi mengusahakan agar kehamilan pertamapun
terjadi pada usia yang cukup dewasa.
B. TUJUAN MEMAHAMI PUP
Ø
Tujuan program pendewasaanusia
perkawinan
Tujuan
PUP yaitu memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja agar didalam
merencanakan keluarga, mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek berkaitan
dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional,
pendidikan, sosial, ekonomi serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran. Salah
satu program pembangunan yang berkaitan dengan kependudukan adalah Program
Keluarga Berencana yang bertujuan mengendalikan jumlah penduduk diantaranya
melalui program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) Pendewasaan Usia Perkawinan
diperlukan karena dilatar belakangi beberapa hal sebagai berikut:
1.
Semakin banyaknya kasus
pernikahan usia dini.
2.
Banyaknya kasus kehamilan tidak
diinginkan
3.
Banyaknya kasus pernikahan usia
dini dan kehamilan tidak diinginkan menyebabkan pertambahan penduduk makin
cepat (setiap tahun bertambah sekitar 3,2 juta jiwa)
4.
Karena pertumbuhan penduduk
tinggi, kualitasnya rendah
5.
Menikah dalam usia muda
menyebabkan keluarga sering tidak harmonis,sering cekcok, terjadi
perselingkuhan, terjadi KDRT, rentan terhadap perceraian.
C. HAL-HAL YANG PERLU
DIKETAHUI
Masalah Remaja
Kompas
(28/11/2008) memberitakan: “Pelajar Indonesia Eda Islamy Qomaruddin (9), keluar
sebagai juara pertama International Art Competition for Children’s Painting
“Mission Rescuer 2008” yang digelar kementrian urusan situasi darurat bulgaria
bekerjasama dengan kementrian pendidikan dan IPTEK serta kementrian kebudayaan
bulgaria. Lomba melukis diadakan ketiga kementrian bulgaria, untuk pertama
kalinya mengikutsertakan peserta internasional dari negara di luar bulgaria”.
Dubes immanuel robert inkiwirang mengatakan sebagai dubes RI di bulgaria merasa
bangsa atas keberhasilan anak indonesia meraih juara pertama di ajang lomba
internasional tersebut.
Majalah iptek orbit (19 november,
2008), bekerja sama, dengan Nestle Dancow selesai menggelar Pentas Kreasi Anak Indonesia
(PKAI) 2008-Funtastic 10 untuk yang ketujuuh kalinya sejak 2002. Hingga kini
sekitar 25.000 anak indonesia telah ambil bagian dalam PKAI, 588 di antaranya
memenangkan berbagai Olimpiade Matematika dan Lomba Percobaan IPA (Ilmu
Olimpiade Matematika dan Lomba Percobaan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Di tahun
2008 ini, PKAI yang bertemakan Langkah Awal Menuju Prestasi Internasional,
diselenggarakan di tiga kota, yaitu di Surabaya 2 November, dengan sekitar
1.500 peserta, kemudian di Yogyakarta 9 November dengan sekitar 1.100 peserta,
dan sebagai penutup di Jakarta 23 November 2008 dimana sekitar 2.000 peserta
telah mendaftar. “Minat peserta semakin bertambah. Bila pada penyelenggaraan
pertama 2002 peserta hanya 1.000 anak, maka 2008 telah menjadi 4.500 peserta.
Ini menunjukan bahwa pelajar Indonesia meminati IPA dan MatematiK.
Kompas (17/9/2008) memberitahukan
bahwa SMA Yadika 10 di Kosambi, Tangerang meraih juara I lomba Peneliti Remaja
Indonesia 2008 dengan judul penelitian “Usulan Program Pencegahan ala Remaja di
Kecamatan Kosambi dan sekitarnya, yang diselenggarakan Yayasan Cinta Bangsa
(YCAB). Lomba yang diikuti 21 kelompokan dari diadakan dalam rangkaian
peringatan Hari Anti Narkoba Internasional. “Mereka (SMA Yadika 10, Kosambi)
memang pantas untuk menang. Hasil internasional (Bulgaria) yang dimenangkan
oleh remaja-remaja Indonesia di atas, tentunya bagi kita adalah berita gembira.
Kita dibuat bangga dan tersenyum. Kendati kalau dilihat dari jumlah yang
berprestasi masih sangat sedikit bila dibandingkan dengan jumlah remaja
Indonesia yang saat ini (2009) diperkirakan sebanyak sekitar 64 juta orang atau
sekitar 28,6% dari jumlah Penduduk Indonesia (remaja umur 10-24 tahun, menurut
UNFPA dan World Bank).
Dibalik
cerita gembira diatas, ternyata ada sisi lain dari gambaran remaja indonesia
yang membuat kita para orang tua, guru, tokoh masyarakat dan pemerintah menjadi
sedih dan prihatinm yaitu prilaku remaja terkait dengan Seksualitas, Narkoba
dan AIDS.
Solusi Masalah Remaja
Merujuk kepada hasil analisi dari
masalah remaja seperti diatas, maka solusi permasalahan remaja tentunya terkait
dengan lingkungan yang menjadi akar masalah remaja tersebut. Dengan kata lain
pemecahan masalah remaja terkait dengan perbaikan kehidupan keluarga dan rumah
tangga, perbaikan iklim belajar mengajar di sekolah dan perguruan tinggi,
perbaikan kehidupan bermasyarakat, perbaikan dilingkungan media massa dan
terutama sekali perbaikan dalam kehidupan pergaulan antar remaja. Buku Genre
yang sehat dan berakhlaq Mulya ini adalah salah satu upaya untuk mengatasi
masalah-masalah remaja yang berkaitan dengan praktik kehidupan yang tidak sehat
dan tidak berakhlak diantara sesama remaja. Karena buku ini membahas dua issu
pokok yang dibahas diatas, yaitu bagaimana Genre bisa memahami dan mempraktik
hidup sehat dan hidup dengan akhlak mulya.
MENJADI GENRE YANG SEHAT
A.
Konsep Hidup Sehat dan Masalah
Kesehatan Remaja
1.
Pengertian Sehat Fisik, Mental
dan Sosial
Kesehatan merupakan salah satu
kebutuhan dasar dari manusia mulai dari sejak lahir, anak, remaja sampai dengan
lanjut usia.
Menurut WHO (2005) kesehatan adalah suatu keadaan
sejahtera fisik, mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan.
Berdasarkan UU No.23 tahun 1992: kesehatan di
definisikan sebagai keadaan sejahtera dari fisik,mental dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Berdasarkan dua definisi diatas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa untuk dikatakan sehat, seseorang harus berada pada suatu
kondisi fisik, mental dan sosial yang bebas dari gangguan. Gangguan yang di
maksud seperti penyakit atau perasaan tertekan.
a.
Sehat Fisik
Sehat fisik merupakan komponen terpenting dari keadaan sehat secara
keseluruhan. Sehat fisik artinya tidak merasa sakit dan secara klinis tidak
sakit, seluruh organ tubuh berada dalam ukuran yang sebenarnya dan berada dalam
kondisi optimal, serta dapat berfungsi normal.
b.
Sehat Mental
Kesehatan mental didefinisikan sebagi suatu kondisi yang
memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari
seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain (UU
No.23 tahun 1966), definisi lain mengatakan kesehatan mental adalah terwujudnya
keserasian yang sungguh-sungguh antara semua fungsi jiwa, serta memiliki
kesanggupan menghadapi problem biasa yang terjadi, dan secara positif meraskan
akan kebahgiaan dan kemampuan dirinya (Zakiyah Darajat, 1975). Orang yang sehat
mental adalah orang yang relatif bebas dari keluhan fisik dan mampu bersikap
toleran terhadap ketidaknyamanan kondisi fisik sesaat dengan cara yang baik
(Sawitri Supardi, Psikolog).
Ciri-ciri orang yang sehat mental
1.
Merasa nyaman terhadap dirinya
2.
Merasa nyaman berhubungan
dengan orang lain
3.
Mampu memenuhi kebutuhan hidup
4.
Menerima ide dan pengalaman
baru
5.
Merasa puas dengan pekerjaannya
c.
Sehat Sosial
Seseorang dikatakan sehat secara sosial jika ia mampu
berhubungan dengan orang lain secar baik, atau mampu berinteraksi dengan orang
atau kelompok lain tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama atau kepercayaan,
status sosial, ekonomi dan politik. Secara umum disepakati, bahwa sehat secara
sosial berkonotasi dengan kemampuan seseorang untuk membina hubungan keakraban
dengan sesame, memiliki tanggung jawab menurut kapasitas yang dimilikinya,
dapat hidup secara efektif dengan sesame,dan menunjukkan prilaku sosial yang
penuh perhitungan.
Berbagai lingkungan yang berperan dalam perkembangan
prilaku remaja :
1.
Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama.
Banyak penelitian yang dilakukan para ahli menemukan bahwa remaja yang berasal
dari keluarga yang penuh perhatian, hangat dan harmonis mempunyai kemampuan
dalam menyesuaikan diri dan sosialisasi yang baik dengan lingkungan sekitarnya
(Hurlock, 1973). Keluarga merupakan satu organisasi yang paling penting dalam
kelompok sosial dan keluarga merupakan lembaga di masyarakat yang paling utama
bertanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan sosial dan kelestarian biologis
anak manusia (Kartono, 1977).
2.
Lingkungan Sekolah
Sebagian besar waktu remaja dihabiskan disekolah,
sehingga sekolah juga mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perkembangan
masa remaja. Disekolah remaja menghadapi beratnya tuntutan guru, orang tua,
persaingan antar teman dan beban kurikulum yang dapat menimbulkan beban mental.
Untuk diperlukan peran dari wali kelas atau guru pembimbing dan orang tua dalam
mengoptimalkan perkembangan jiwa remaja.
3.
Lingkungan Teman Sebaya
Remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama teman
sebayanya, jadi dapat dimengerti bahwa sikap, pembicaraan, minat, penampilan
dan prilaku teman sebaya lebih banyak pengaruhnya dari pada keluarga. Didalam
kelompok sebaya, remaja berusaha menemukan dirinya. Kelompok sebaya memberikan
lingkungan yaitu tempat remaja melakukan sosialisasi dimana nilai yang berlaku
bukan nilai yang ditetapkan oleh kelompok dewasa melainkan nilai yang di
tetapkan oleh teman seusianya. Hal ini menjadi berbahaya bagi perkembangan jiwa
remaja jika terjadi nilai yang ditetapkan adalah nilai yang bersikap negative.
4.
Lingkungan Masyarakat
Dalam kehidupannya manusia di bimbing oleh nilai-nilai
yang merupakan pandangan terhadap apa yang baik dan buruk juga oleh pasangan
nilai materi dan non materi. Jika manusia ingin hidup damai dimasyarakat maka
harus dapat menyeimbangkan antara kedua pasangan nilai tersebut, namun
kenyataannya dewasa ini masyarakat lebih mengedepankan nilai materi
dibandingkan non materi / spiritual. Lingkungan masyarakat yang mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan sosial remaja terdiri dari sosial budaya
dan media masa.
2.
Masalah dan Kesehatan Remaja
1.
Masalah kesehatan fisik
Beberapa penyakit yang sering dijumpai dikesehatan
remaja :
a.
Akne (jerawat)
Merupakan masalah kulit yang paling
menganggu remaja dan ditemukan pada sekitar 80% remaja. Penyakit ini merupakan
gangguan yang mengenai beberapa kelenjar minyak yang ditandai dengan sumbatan
dan peradangan folikel. Akne berkaitan dengan masalah kebersihan kulit, pola
makan, hormonal, psikologis,dan infeksi bakteri.
Akne paling
sering terjadi pada masa remaja dan dimulai pada awal pubertas insiden akne
pada remaja bervariasi antara 30-60%dengan insiden terbanyak pada usia 14-17
thn pada perempuan dan 16-19 tahun pada laki-laki.
b.
Gangguan pada mata
Miopi (rabun jauh) dan cedera pada
mata merupakan gangguan pada mata yang sering ditemukan pada remaja . kebanyak
cidera pada mata terjadi pada remaja laki-laki. Olah raga yang sering
menimbulkan cidera pada mata adalah bulu tangkis, tenis,dan sepak bola.
Miopi(rabun jauh)berkemungkinan terjadi pada anak-anak yang lahir dari pasangan
yang menderita miopi. Tetapi belum tentu semua anak dari pasangan miopi akan
selalu mengalami masalah ini. Selain itu, kelamaan menonton computer atau
televise dan jangka waktu yang lama, atau jarak dekat, membaca dalam keadaan
gelap, membaca dalam keadaan tiduran, jarang makan makanan yang banyak
mengandung vitamin A , vitamin A juga menjadi beberapa faktor penyebabnya. Cara
mengatasi gangguan penglihatan pada penyebab miopi adalah dengan penggunaan
kaca mata berlensa lensa minus atau lensa kontak.
c.
Masalah gizi
Masalah gizi pada remaja akan
berdampak negative pada tingkat kesehatan
masyarakat misalnya penurunan konsentrasi belajar, resiko melahirkan
bayi dengan BBLR, dan penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah
dilakukan menunjukan kelompok remaja menderita banyak masalah gizi antara lain,
anemia dan obesitas. Prevalensi anemia pada remaja berkisar 40-88%, sedangkan
pre pravalensi remaja dengan obesitas 4-11,4% . banyak faktor yang dapat
menjadi penyebab ini. Dengan mengetahui faktor –faktor penyebab yang
mempengaruhi gizi tersebut akan membantu upaya penangulangannya.
Anemia adalah keadaan dimana jumlah
sel darah merah di dalam tubuh kurang dari normal, atau sel darah merah kurang
mengandung hemoglobin. Anemia yang paling sering dialami adalah anemia
defisiensi besi, dimana tubuh tidak mempunyai cukup zat besi untuk membentuk
hemoglobin. Kurangnya hemoglobin menyebabkan oksigen yang diedarkan ke seluruh
tubuh menjadi lebih sedikit.
Tubuh memperoleh zat besi dari
makanan. Makanan yang banyak mengandung zat besi antara lain adalah dari bahan
hewani ( daging, kerang-kerangan, ikan, ayam, hati dan telur) dan dari bahan
nabati ( sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan dan tempe ). Rendahnya
kadar zat besi dalam tubuh setidaknya dapat disebabkan oleh lima hal, antara
lain :
·
Makanan tidak cukup mengandung
zat besi (Fe)
·
Komposisi makanan tidak baik
untuk penyerapan Fe (banyak sayuran, kurang daging)
·
Gangguan penyerapan Fe
(penyakit usus, reseksi usus)
·
Kebutuhan Fe meningkat
(pertumbuhan yang cepat, pada bayi dan adolesensi, kehamilan)
·
Perdarahan kronik atau berulang
(epistaksis, hematemesis, anikilostomiasis).
Obesitas timbul karena jumlah kalori
yang masuk melalui makanan lebih banyak dari pada kalori yang dibakar, keadaan
ini bila berlangsung bertahun-tahun akan mengakibatkan penumpukan jaringan
lemak yang berlebihan dalam tubuh, sehingga terjadilah obesitas. Dikalangan
remaja, obesitas merupakan permasalahan yang merisaukan, karena menurunkan rasa
percaya diri seseorang, menyebabkan gangguan psikologi yang serius dan
kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Penyebab obesitas beraneka
ragam. Menurut Mu’tadin (2002), ada beberapa faktor pencetus obesitas,
diantaranya adalah faktor genetik, pola makan yang berlebihan, kurang
aktifitas/olahraga, emosi serta faktor lingkungan.
d.
Perilaku Makan Menyimpang
Pemilihan makan pada remaja sering dipengaruhi oleh
tekanan sosial, teman dan orang tua sebagai panutan yang mempunyai budaya dan
keyakinan bahwa tubuh itu harus langsing. Perilaku makan menyimpang adalah
masalah emosi dan fisik yang dihubungkan dengan obsesi terhadap makanan, berat
badan, dan bentuk tubuh. Contoh perilaku makan menyimbpang adalah anoreksia
nervosa dan bulmia.
e.
Kelainan Ortopedik
Kebiasaan sikap tubuh, misalnya kebiasaan duduk yang
salah saat belajar, dapat menyebabkan kelainan pada tulang punggung. Kebiasaan
sikap tubuh yang salah dapay menyebabkan perubahan kelengkungan tulang
belakang. Kelainan itu berupa:
·
Tulang belakang yang melengkung
atau membengkok ke arah depan disebut juga lordosis.
·
Tulang belakang yang terlalu
membengkok ke belakang atau disebut kifosis
·
Tulang belakang yang terlalu
melengkung atau membengkok ke samping kanan atau samping kiri disebut
skoliosis.
Pencegahan kelainan ini meliputi pencegahan primer dan
sekunder, yang merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencegah dan menemukan
kelainan sedini mungkin. Pencegahan tersebut meliputi:
·
Duduk dengan posisi benar
·
Menghilangkan kebiasaan
bertopang dagu
·
Berolahraga teratur
·
Diet yang cukup kalsium dan
vitamin D
·
Kecelakaan
2.
Masalah Kesehatan Sosial Remaja
Masalah utama remaja berawal dari
pencarian jati diri. Mereka mengalami krisis identitas karena merasa sudah
besar untuk dimasukan kedalam kelompok anak-anak, nmaun kurang besar dalam
kelompk dewasa. Hal ini merupakan masalah bagi setiap remaja dibelahan dunia
ini, oleh karena pergumulan dimasa remaja ini, maka remaja mempunyai kebutuhan
sosialisasi yang seoptimal mungkin, serta dibutuhkan pengertian dan dukungan
orang tua dan keluarga dalam kerentanan di masa remaja. Permasalahan remaj
seperti penyalahgunaan narkoba, seks pranikah, aborsi, kawin muda, dan ims.
1.
Narkoba
Banyak dikalangan remaja yang sifat
nya ingin tahu dan ingin coba-coba. Ada
beberapa alasan remaja ingin menggunakan narkoba antara lain alasannya :
1. Hal ini sudah
dianggap sebagai suatu gaya hidup masa ini
2. Dibujuk orang
agar merasakan manfaatnya
3. Ingin lari dari masalah yang ada, untuk merasakan
kenikmatan sesaat
4. Ketergantungan dan tidak ada keinginan untuk berhenti
dan mungkin masih banyak alasan lainnya.
2. Hubungan Seksual Pra Nikah
Salah satu perilaku resiko tinggi yang terjadi dan menjadi masalah masaa remaja adalah perilaku yang berkaitan dengan seks pra nikah. Berdasarkan survei dari komnas perlindungan anak (KPA) di 33 provinsi tahun 2008 menyebutkan bahwa sebanyak 97% remaja SMP dan SMA pernah menonton film porno.
Salah satu perilaku resiko tinggi yang terjadi dan menjadi masalah masaa remaja adalah perilaku yang berkaitan dengan seks pra nikah. Berdasarkan survei dari komnas perlindungan anak (KPA) di 33 provinsi tahun 2008 menyebutkan bahwa sebanyak 97% remaja SMP dan SMA pernah menonton film porno.
Faktor yang mempengaruhi prilaku seksual pra nikah
dikalangan remaja adalah :
1.
Perspektif biologis, keadaan
pubertas dan perkembangan hormonal menimbulkan perilaku seksual.
2.
Kurangnya komunikasi yang
terbuka antara orang tua dan remaja
3.
Pengaruh teman sebaya
4.
Kurang pemahaman dan
penghayatan nilai-nilaai keagamaan
5.
Minimnya pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi dan dampak seks pranikah.
3.
Aborsi
Aborsi merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang belum teratasi sampai saat ini . menurut UU No.23 tentang
kesehatan pasal 15 tindakan aborsi tanpa indikasi medis merupakan tindakan
illegal dengan ancaman denda dan hukuman penjara bagi pelakunya.
4.
Kawin muda
Semakin muda usia perkawinan pertama
semakin besar resiko yang dihadapi ibu dan anak . salah satu indikator kesejahteraan
rakyat adalah angka kematian ibu.
5.
Infeksi menular seksual (IMS)
Peningkatan kejadian IMS pada remaja
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan remaja tentang IMS dan kurangnya
kesadaran remaja untuk menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seksual
dengan pekerja sek komersial. Diantara para remaja masih percaya bahwa IMS
dapat dicegah dengan cara meningkatkan staminadan meminum antibotik sebelum
berhubungan seks.
3.
Masalah Kesehatan Mental
Penyimpangan tugas perkembangan remaja dapat
terjadi jika seseorang mengalami
konflik pada masa perkembangannya, sehingga menunjukan perilaku yang tidak
sesuai dengan tahap usiaanya. Jika tidak terselesaikan dengan baik, maka dapat
menimbulkan masalah kesehatan mental. Masalah tersebut dapat berasal dari diri
remaja itu sendiri, hubungan antara orang tua dengan remaja, atau akibat
interaksi sosial diluar lingkungankeluarga. Akibat lanjut masalah kesehatan
mental ,seperti :
a.
Bingung peran
Karakteristik
prilaku remaja yang mengalami bingung peran adalah saat ia merasa bingung,
ragu-ragu dan melakukan perilaku anti sosial. Penyebabnya adalah tidak
menemukan cirri khas (kekuatan dan kelemahan) dirinya, serta tidak diterima
lingkungan pada setiap tahapan usia.
b.
Kesulitan belajar
Suatu kondisi dimana remaja tidak
menunjukan prestasi sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Faktor penyebab
terjadinya kesulitan belajar antara lain berasal dari faktor internal yaitu
ketidak mampuan psikologi dan fisik siswa, seperti kognitif, afektif dan
psikomotor dan faktor eksternal yaitu keadaan yang datang dari luar diri siswa,
seperti lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Penanganan kesulitan
belajar perlu mempertimbangkan penanganan dibidang edukatif dan bidang medis
(terapi obat dan psikoterapi individu).
c.
Kenakalan remaja
Adalah perilaku yang melampaui batas
toleransi orang lain dan lingkungannya.
Faktor penyebab
kenakalan remaja antara lain:
·
Faktor genetic misalnya
gangguan tingkah laku pada masa kanak-kanak yang semakin parah dengan
bertambahnya usia seperti bersikap kejam pada binatang atau suka bermain api.
·
Faktor pola asuh orang tua yang
tidak sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak misalnya permissive, otoriter
dan acuh tak acuh.
·
Faktor psikososial misalnya
rasa rendah diri,penanaman nilai yang salah dan pengaruh media massa yang tidak
baik.
d.
Prilaku Seksual Menyimpang
Adalah segala tingkah laku yang didorong oleh
hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesame jenis. Bentuk-bentuk perilaku
ini dapat beraneka ragam mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah laku
berkencan, bercemburu dan bersenggama. Contoh perilaku seksual yang menyimpang
antara lain masturbasi atau onani dan berpacaran dengan berbagai perilaku
seksual yang ringan seperti sentuhan, pegangan tangandan ciuman.
4.
Masalah Penyakit Keturunan
a.
Kelainan yang Disebabkan
Penyakit Keturunan
Kelainan
yang diturunkan umumnya akibat adanya gen-gen pembawa sifat pada
individu-individu yang bersangkutan. Sifat yang normal atau berupa kelainan
yang muncul pada seorang manusia banyak di pengaruhi oleh sepasang gen. sifat
yang dipengaruhi oleh gen tersebut dapat dibagi menjadi sifatyang menonjol atau
dominan dan sifat yang membawa atau resesif. Beberapa macam cacat dan penyakit
yang diderita oleh manusia diperoleh dari sifat-sifat yang diwariskan oleh
kedua orang tuanya.
Ciri-cirinya :
·
Pada umumnya tidak dapat
disembuhkan
·
Tidak menular
·
Biasanya dibawa oleh gen yang
bersifat resesif
·
Dapat diusahakan agar dapat
terhindar
·
Buta warna
b.
Hemofilia
Hemofilia
adalah kelainan pada darah yang bersifat menurun, dimana darah yang keluar dari
tubuh sukar untuk membeku. Penyakit hemofilia merupakan penyakit menurun yang
tidak dapat disembuhkan. Hemofilia ini lebih banyak dijumpai pada laki-laki
karena terpaut oleh kromosom X dan tidak ditemukan pada wanita karena biasanya
akan meninggal sejak dalam kandungan.
c.
Albinisme (Bulai)
Albino
merupakan kelainan atu penyakit menurun yang dikendalikan oleh gen resesif,
yang tidak terpaut seks. Seseorang yang albino memiliki ciri-ciri pigmentasi
(pewarnaan kulit) dan organ tubuh lainnya tidak normal (bulai) dan mempunyai
penglihatan yang sangat peka, terutama terhadap cahaya yang berintesitas
tinggi, sehingga mereka tidak tahan cahaya. Seorang yang bertubuh bulai
(albino) dapat lahir dari pasangan suami istri normal atau suami istri yang
salah satu albino sedang yang lain normal
d.
Gangguan Mental
Gangguan
mental termasuk cacat atau penyakit menurun, diantaranya debil, imbilis, dan
idiot. Seseorang yang mengalami gangguan mental mempunyai ciri-ciri menunjukkan
gejala kebodohan, reaksi refleknya lamban, warna rambut dab kulit kekurangan
pigmen, umumnya tidak berumur panjang, jarang mempunyai keturunan dan bila air
urinnya diberi larutan ferioksida 5% menghasilkan warna senyawa turunan
Phenylketonuria (PKU). PKU adalah suatu kelainan genetic yang menyebabkan
individu tidak dapat secara sempurna memetabolismekan protein.
5.
Masalah Kelainan Gen
a.
Down Syndrom
Suatu bentuk keterbelakangan mental yang
secara genetic paling umum diturunkan, disebabkan oleh munculnya suatu syndrome
tambahan (ke-47). Kromosom tambahan itu ada kemungkinan karena kesehatan sperma
dan sel telur ikut terlibat. Penderita down syndrome memiliki wajah yang
bundar, tengkorak yang rata, lipatan kulit tambahan sepanjang kelopak mata,
lidah yang menonjol, tungkai dan lengan pendek, dan keterbelakangan kemampuan motorik dan mental.
b.
Anemia Sel Sabit
Kelainan darah yang menghambat pasokan
oksigen tubuh. Dapat menyebabkan pembengkakan tulang pesendian, krisis sel
sabit, kegagalan jantung dan ginjal. Sel darah merah biasanya berbentuk seperti
cakram atau piringan hitam. Sel-sel ini mati dengan cepat sehingga terjadi
anemia dan kematian individu secara dini. Penyembuhan: penisilin, pengobatan
menghilangkan rasa sakit, antibiotic, transfuse darah.
c.
Klinefelter Syndrome
Suatu kelainan gentik dimana laki-laki
memiliki kromosom X tambahan. Menyebabkan susunan kromosomnya menjadi XXY
sebagai ganti XY. Pertambahan kromosom ini menyebabkan abnormalitas fisik. Buah
pelir laki-laki yang mengidap kelainan ini tidak berkembang dan biasanya mereka
memiliki buah dad yang besar dan menjadi tinggi. Penyembuhan: terapi hormone.
d.
Turner Syndrom
Perempuan kehilangan satu kromosm X,
menyebabkan susunan kromosomnya menjadi XO sebagai ganti XX. Syndrome ini
menyebabkan abnormalitas fisik, keterbelakangan mental, dan tidak berkembang
secara seksual. Penyembuhan: terapi hormone.
6.
Solusi Masalah Kesehatan Remaja
a.
Pengolahan Keuangan Biaya
Kesehatan
Mencegah memang lebih baik dari pada
mengobati, namun terlepas dari upaya pencegahan yang kita lakukan, tidak ada
salahnya jika kita membuat antisipasi lain jika ternyata ada anggota keluarga
yang memerlukan tindak perawat. Oleh karena itu, kita semua membutuhkan
pengetahuan tentang metode pengelolaan keuangan biaya kesehatan yang baik.
Di Negara kita, untuk keluarga miskin juga
sudah ditanggung biaya kesehatannya melalui program Jamkesmas/Askeskin, atau
mendapatkan asuransi kesehatan dari perusahaan tempat bekerja. Jika kita tidak
termasuk ke dalam kelompok yang ditanggung tadi, maka mau tidak mau kita
berkewajiban untuk melakukan berbagai mekanisme perencanaan keuangan jika
mengalami situasi dimana ada anggota keluargakita yang sakit dan membutuhkan
biaya pengobatan. Cara yang dapat dilakukan adalah :
b.
Menabung
Cara yang paling efektif bagi keluarga atau
kepala keluarga yang tidak diasuransikan adalah dengan menabung dan menyisihkan
pendapatan dalam jumlah prosentase tertentu. Namun demikian, tidak berarti bagi
mereka yang sudah dijamin melalui program asuransi dapat membelanjakan uangnya
tanpa harus menabung cadangan anggaran ksehatan. Investasi kesehatan yang juga
sangat berarti yakni memeriksa kesehatan keluarga secara berkala untuk
mengetahui kondisi kesehatan keluarga.
c.
Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehtan adalah jenis produk
asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatanatau perawatan anggota
asuransi tersebut jika jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Produk asuransi
kecelakaan diselenggarakan baik oleh perusahaan asuransi sosial, perusahaan
asuransi jiwa, maupun perusahaan asuransi umum. Besarnya premi yang harus
dibayarkan dan besarnya nilai pertanggungan dalam asuransi kesehatan sangat
tergantung kepada program asuransi kesehatan yang kita pilih.
B. Mempraktikan Pola Hidup
Sehat: Keseimbangan Nutrisi, Olahraga dan Istirahat
1.
Memahami dan Berkomunikasi
dengan Tubuh Sendiri
a.
Memahami Tubuh Sendiri
Kita semua tahu, “ pencegahan
merupakan dokter yang terbaik dan termurah”, dan pencegahan hanya bisa
dilakukan oleh kita si pemilik tubuh, bukan oleh dokter dan obat. Kita harus
memahami bahwa tubuh kita terdiri dari ratusan sel yang bekerja seperti pabrik,
dimana untuk mengahsilkan produk yang bagus dibutuhkan bahan baku yang
berkualitas. Untuk itu agar sel tubuh dapat bekerja dengan baik, maka komponen
pendukungnya seperti lemak dan protein sebagai bahan baku juga harus
diperhatikan, bila tidak diperhatikan maka sel tidak dapat bekerja secara baik
dan akan menjadi pemicu turunnya daya tahan tubuh serta timbulnya berbagai
penyakit.
b.
Berkomunikasi dengan Tubuh
Sendiri
Komunikasi yang terjalin baik
antara kita dengan tubuh kita, menghasilkan mekanisme tubuh yang bagus. Semakin
kita tahu bahasa tubuh kita , maka komunikasi yang terjalin akan semakin baik
dan kapanpun tubuh “berbicara”, kita dapat segera meresponnya sebaik mungkin.
Tubuh selalu member signal agar seluruh aktivitas kita sesuai dengan yang tubuh
inginkan, sebagai contoh:
·
Rasa Lapar : member informasi
bahwa mesin pengolahan makanan kita sudah kosong dan siap diisi lagi.
·
Rasa haus: member informasi
agar menambah cadangan airdalam tubuh kita
·
Rasa Ngantuk: member informasi
agar kita segera menidurkannya atau mengistirahatkannya
·
Rasa Lelah: member informasi
agar kita mengistirahatkannya supaya energi kita segera pulih seperti sedia
kala setelah bekerja berlebihan.
·
Rasa Mual: mengindikasikan
mesin pengolahan makanan kita sedang rusak atau bermasalah bahkan mungkin
banyak penumpukan toksin atau racun di organ pencernaan, yang membuat kita
harus bijak melakukan pembersihan atau detoksifikasi
·
Rasa Sakit
·
Demam
·
Diare
·
Konstipasi (sulit buang air
besar)
2.
Mempraktikan Pola Makan yang
Teratur
Pada dasarnya, sehat dimulai dari apa yang
kita makan, karena itu penting bagi kita untuk mempertahankan kebutuhan gizi
tubuh. Kebutuhan gizi pada remaja lebih tinggi dari pada usia anak. Namun,
kebutuhan gizi pada remaja perempuan dan
laki-laki akan jelas berbeda. Hal ini disebkan oleh adanya pertumbuhan yang
pesat, kematangan seksual, perubahan komposisi tubuh, mineralisasi tulang, dan
perubahan aktivitas fisik. Meskipun aktifitas fisik tidak meningkat, tetapi
total kebutuhan energi akan tetap meningkat akibat pembesaran ukuran tubuh.
Kebutuhan nutrisi yang meningkat pada masa remaja adalah energi, protein,
kalsium, besi, zinc dan vitamin. Zat-zat gizi utama yang terkandung pada
makanan adalah protein (20-50%), karbohidrat (60%), asam lemak essensial (25%),
vitamin (10%), mineral (10%), dan air (50%).
3.
Melakukan Olah Raga dan
Istirahat
Olahraga yang dilakukan secara berkala
sangat bagus untuk kesehatan fisik dan mental. Berolahraga secara teratur
selama ± 30 menit, dapat memacu jantung, pernafasan dan peredaran darah menjadi
lebih baik. Biasakan olahraga setiap hari dengan kegiatan yang ringan seperti
berjalan kaki, senam, fitness, joging, bersepeda, atau melakukan olahraga penuh
seperti main badminton, sepak bola, lari mataron, tenis, bola basket, dan lain
sebagainya. Olahraga member manfaat yang banyak, seperti yang dikemukakan oleh
Daniel M. Landers, Profesor ilmu kesehatan fisik dan olahraga Universitas Arizona:
a)
Olahraga dapat Meningkatkan
Kekuatan Otak
Tubuh setelah berolahraga akan memompa
lebih banyak darah sehingga kadar oksigen dalam peredaran darah juga meningkat
yang ujungnya yang mempercepat pemasukan darah ke otak. Nah, kalau otak cukup
mendapat asupan darah maka daya reaksi, konsentrasi, kreatifitas, ketajaman
pikiran dan kesehatan mental kita akan meningkat.
§ Olahraga dapat Menghilangkan Stress
Dengan berolahraga, maka otomatis konsentrasi
pikiran tidak akan terfokus pada urusan pekerjaan lagi, selain itu juga dapat
meningkatkan ketahanan kardiovaskular, sehingga nantinyakita dapat bersikap
tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi suatu masalah. Aktifitas yang terbukti
efektif dalam melawan ketegangan otak adalah aerobic seperti berjalan kaki,
bersepeda, renang, jogging dan yoga.
§ Olahraga dapat Meningkatkan Perasaan Bahagia secara Alami
Olahraga terbukti manjur dalam meningkatkan
hormone penumbuhan rasa bahagia dalam otak kita, seperti adrenalin, serotonin,
dopamine dan endorphin.
§ Olahraga dapat Meningkatkan Kepercayaan Diri
Sebuah study kasus di AS membuktikan kalau para
remaja yang aktif berolahraga memiliki kadar kepercayaan diri yang sama kuat
dengan teman-teman mereka yang memiliki tubuh dan penampilan indah. Kemantapan
diri ini terletak pada hasil yang mereka dapatkan, yakni tubuh yang sehat dan
kekuatan fisik yang prima.
b)
Beristirahat
Kita semua tahu bahwa Tuhan
menciptakan siang untuk bekerja dan malam untuk tidur (istirahat). Banyak orang
beranggapan bahwa yang terpenting adalah jumlah tidurnya tidak kurang dari 8
jam/hari, padahal kualitas tidur jauh lebih penting dari pada jumlah jam atau
lamanya tidur. Perlu disadari, bahwa perbaikan jaringan-jaringan sel yang rusak
dalam tubuh umumnya dilakukan dikala istirahat/tidur.
Maka apabila kita sering kurang tidur
atau tidak memiliki kualitas tidur baik, cepat atau lambat akan mengganggu
stabilitas daya tahan tubuh dan memicu timbulnya penyakit. Seorang remaja yang
sering kurang tidur, maka tidak akan bersemangat dalam menjalankan aktifitasnya
dan tidak berkonsentrasi dalam menerima pelajaran di sekolah karena kualitas
fisik, mental, emosional bisa sangat dipengaruhi oleh baik atau tidaknya
kualitas tidur seseorang.
4.
Menghindari Kebiasaan Buruk dan
Mengelola Stress
Kegiatan yang baik sebagian orang
disangka/dianggap sebagai kegiatn yang keren, maco dan gaul seperti merokok,
minum-minuman keras, menggunakan narkoba, sebernarnya hal tersebut merupakan
kebiasaan buruk. Menggunakan barang tersebut tentu saja akan memberikan
dampak/efeknya yang tidak hanya pemakai saja yang merasakan, namun juga
dirasakan orang lain, seperti orangtua, teman, keluarga, dan lingkungan
sekitar.
Satu kebiasaan lain yang harus dihindari
atau dihentikan adalah melakukan hubungan seks bebas (free sex) diluar nikah.
Prilaku hubungan sex bebas diluar menikah akan memberikan dampak negative bagi
pelakunya dan keluarga, seperti: kehamilan yang tidak di inginkan, terinfeksi
penyakit menular seksual, menjadi aib di keluarga, dikucilkan dari masyarakat,
putus sekolah dan lain sebaginya. Alangkah terhormat dan terpujinya apabila
hubungan sex tersebut dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dalam ikatan
pernikahan yang sah.
a.
Menghindari Stress
Untuk
menghindari stress diperlukan strategi dari masing-masing individu. Carilah
cara yang terbaik untuk menghilangkan stress dengan cara masing-masing yang
mudah, dapat dilakukan dimana-mana, murah meriah, sehat, halal, dan enak
dilakukan. Contoh aktifitas penghilang stress adalah seperti mendengarkan
musik, olahraga, menyalurkan hobi dan lain sebagainya. Intinya dalam hidup ini
hendaknya direspon dengan santai dan tidak berlebihan terhadap semua problem
yang ada. Konsultasikan dengan psikolog jika memiliki masalah kejiwaan atau
kepada orang lain yang anda percaya. Buka hati seluas-luasnya untuk menerima
kritik, masukan dan saran dari orang lain dan rubah gaya hidup jika diperlukan
demi memperolah kesehatan jiwa atau mental spiritual.
5.
Melakukan Tes Kesehatan Sebelum
dan Sesudah Menikah
Menikah merupakan
tahapan yang penting bagi setiap pasangan yang sudah menemukan belahan jiwa.
Namun sering kali ada yang luput dari list persiapan pranikah. Selain persiapan
pesta pernikahan, sudah sewajarnya pasangan mempersiapkan diri lahir batin,
untuk menghadapi bahtera rumah tangga yang akan dijalaninya. Salah satunya
adalah persiapan kesehatan pasangan. Tidak hanyak sehat secara fisik yang harus
diperhatikan, namun juga sehat menurut
definisi yang luas. Kesehatan pasangan pranikah penting sekali untuk mendukung
tercapainya pernikahan yang langgeng sampai hari tua. Pemeriksaan sebelum nikah
atau hamil khususnya pada wanita akan mengurangi angka kesakitan dan kematian
ibu dan anak. Idealnya tes kesehatan pranikah dilakukan 6 bulan sebelum
dilakukan pernikahan. Tes kesehatan pranikah dapat dilakukan selama pernikahan
belum berlangsung. Jika pada saat pengecekan ternyata ditemukan ada masalah
maka pengobatan dapat dilakukan setelah menikah.
Berikut ini adalah
hal-hal penting terkait tes kesehatan bagi pasangan yang akan menikah:
a.
Infeksi Saluran
Reproduksi/Infeksi Menular Seksual (ISR/IMS)
Tes
kesehatan untuk menghindari adanya penularan
penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual, seperti sifilis,
gonorrhea, human immunodeficiency virus (HIV) dan penyakit hepatitis. Perempuan
sebenarnya lebih rentan terkena penyakit kelamin dari pada pria. Karena alat
kelamin perempuan berbentuk V yang seakan “menampung” virus. Sedangkan alat
kelamin pria tidak bersifat “menampung” dan bisa langsung dibersihkan. Jika
salah satu pasangan menderita ISR/IMS, sebelum menikah harus di obati dulu
sampai sembuh. Selain itu, jika misalnya seorang pria mengidap hepatitis b dan
akan menikah, calon istrinya harus dibuat memiliki kekebalan terhadap penyakit
hepatitis B tersebut. Caranya, dengan imunisasi hepatitis B. jika sang pasangan
belum sembuh dari penyakit kelamin dan akan tetap menikah, meskipun tidak
menjamin 100% namun penggunaan kondom sangat dianjurkan.
Tujuan utama pemeriksaan sebelum
menikah atau hamil adalah meminimalkan terjadinya gangguan kehamilan yang dapat
membahayakan kesehatan ibu dan janin. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara
lain:
§ Menghentikan pemakaian obat-obatan yang dapat mengganggu kehamilan.
§ Sedapat mungkin mengendalikan hal-hal medis yang terjadi pada wanita
tersebut dan bila perlu dilakukan konsultasi ke dokter spesialis.
§ Menghindari makanan dan bahan-bahan yang berbahaya bagi kehamilan
§ Diberikan vaksinasi terhadap penyakit-penyakit yang dapat menggangu
kehamilan.
§ Dilakukan konseling bila ditemukan hal-hal yang berhubungan dengan
genetik atau penyakit keturunan dan dampak yang terjadi bila terjadi kehamilan.
Berikut ini adalah hal-hal penting
terkait tes kesehatan bagi pasangan yang
sudah menikah:
a.
Pemeriksaan laboratorium rutin
Pemeriksaan laboratorium rutin
artinya bahwa pemeriksaan ini dilakukan pada setiap wanita yang akan hamilantara
lain: pemeriksaan darah lengkap, golongan darah, titer virus rubella, hepatitis
B, pap smear (jika seorang perempuan aktif secara seksual), clamydia, HIV, dan
GO.
b.
Pemeriksaan Laboratorium
Berdasarkan Indikasi
Pemeriksaan yang
perlu dilakukan antara lain:
§ Hepatitis C bila pasien mempunyai resiko tinggi menderita hepatitis
C seperti pengguna obat-obat suntik, memiliki tato dan menerima transfusi darah
sebelum tahun 1992.
§ Gula darah puasa bila pasien mempunyai resiko tinggi menderita
diabetes, pernah menderita diabetes pada masa kehamilan sebelumnya, riwayat
memiliki bayi dengan berat badan diatas 4 kg.
§ Pemeriksaan dahak dan rontgen dada untuk pasien yang diduga
menderita TBC.
§ Pemeriksaan toxoplasmosis untuk mereka yang gemar memelihara kucing
atau suka mengkonsumsi makanan yang setengah matang.
§ Pemeriksaan sel telur jika sebelumnya pasangan yang bersangkutan
dianggap infertil (sulit punya anak). Penyebab ketidaksuburan 45% disebabkan
oleh pria dan 55% oleh wanita.
§ Pemeriksaan dengan USG (ultrasonografi) bisa melihat apakah seorang
perempuan menderita kista, mioma, tumor, atau keputihan. Jika ada kelianan atau
infeksi harus dibersihkan dulu karena bisa mengganggu proses kehamilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar