Sabtu, 05 Juli 2014

CONTOH MEMBUAT SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik                  : Pendewasaan Usia Perkawinan dan Generasi Berencana
Penyuluh            : Mahasiswi Akbid Bina Husada Tangerang
Waktu                : 30 menit
Sasaran               : Remaja / Pelajar
Hari / tanggal     : Senin, 02 Juni 2014
Tempat               : SMK Kesehatan Bina Insan Cendikia Tangerang

A.    Tujuan Instruksional Umum (TIU)
B.     Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Pendewasaan Usia Perkawinan dan Genre remaja dapat mengetahui pentingnya menunda perkawinan dan tidak melakukan perkawinan dini dan remaja tidak melakukan prilaku menyimpang .

C.    Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan peserta diharapkan mampu :
1.      Apa yang dimaksud dengan Pendewasaan Usia perkawinan dan genre
2.      Dampak dari perkawinan dini
3.      Pentingnya perkawinan usia dewasa
4.      Dapat menyelesaikan masalah remaja
5.      Dapat menerapkan genre yang sehat

D.    Pokok-pokok materi penyuluhan
1.      Pengertian Pendewasaan Usia Perkawinan
2.      Tujuan Pendewasaan usia perkawinan
3.      Pengertian Genre
4.      Masalah remaja dan solusi nya
5.      Mempratikan pola hidup sehat





E.     Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
Waktu
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan Audiens
Pembukaan
5 menit
1.      Memberi salam
2.      Menyapa audiens 
3.      Memperkenalkan diri
1.      Menjawab salam
2.      Membalas respon
3.      Mendengarkan
Isi
20
menit
1.      Menjelaskan  pengertian PUP
2.      Menyebutkan tujuan PUP
3.      Menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui
a.       Dampak pernikahan dini
b.      Pernikahan dewasa
4.      Mengetahui pengertian Genre
a.       Mengetahui masalah remaja
b.      Mengetahui solusi dari masalah remaja
5.      Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya
6.      Menjawab pertanyaan dari audiens
1.      Mendengarkan

2.      Mendengarkan


3.      Mendengarkan


4.      mendengarkan




5.      Mendengarkan
Penutup
5 menit
1.      Menyimpulkan materi
2.      Memberikan evaluasi

3.      Menutup & memberi salam 
1.      Mendengarkan
2.      Menjawab pertanyaan
3.      Menjawab salam



F.     Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
G.    Referensi
1. Sumber:
Pendewasaan usia perkawinan dan hak-hak reproduksi bagi remaja Indonesia CERITA. Cerita Remaja Indonesia. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak-hak Reproduksi. 2008. Jakarta
H.    Evaluasi
1.      Menjelaskan pengertian pendewasaan usia perkawinan dan genre
2.      Menyebutkan tujuan memahami pendewasaan usia perkawinan dan genre
3.      Menjelaskan hal-hal tentang :
a. Prilaku remaja yang menyimpang
Ø  Masalah remaja
Ø  Solusi masalah remaja
b.      Menyebutkan pola hidup sehat



MATERI PENYULUHAN

A.    PENGERTIAN
.Pengertian Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
PUP sendiri adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu 20 tahun  bagi wanita dan 25 tahun bagi pria. PUP bukan sekedar menunda sampai usia tertentu saja tetapi mengusahakan agar  kehamilan pertamapun terjadi pada usia yang cukup dewasa.
B.     TUJUAN MEMAHAMI PUP
Ø Tujuan program pendewasaanusia perkawinan
Tujuan PUP yaitu memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja agar  didalam merencanakan keluarga, mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional,  pendidikan, sosial, ekonomi serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran. Salah satu program pembangunan yang berkaitan dengan kependudukan adalah Program Keluarga Berencana yang bertujuan mengendalikan jumlah penduduk diantaranya melalui program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) Pendewasaan Usia Perkawinan diperlukan karena dilatar belakangi beberapa hal sebagai berikut:
1.        Semakin banyaknya kasus pernikahan usia dini.
2.        Banyaknya kasus kehamilan tidak diinginkan
3.        Banyaknya kasus pernikahan usia dini dan kehamilan tidak diinginkan menyebabkan pertambahan penduduk makin cepat (setiap tahun bertambah sekitar 3,2 juta jiwa)
4.        Karena pertumbuhan penduduk tinggi, kualitasnya rendah
5.        Menikah dalam usia muda menyebabkan keluarga sering tidak harmonis,sering cekcok, terjadi perselingkuhan, terjadi KDRT, rentan terhadap perceraian.

C.    HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI
Masalah Remaja
Kompas (28/11/2008) memberitakan: “Pelajar Indonesia Eda Islamy Qomaruddin (9), keluar sebagai juara pertama International Art Competition for Children’s Painting “Mission Rescuer 2008” yang digelar kementrian urusan situasi darurat bulgaria bekerjasama dengan kementrian pendidikan dan IPTEK serta kementrian kebudayaan bulgaria. Lomba melukis diadakan ketiga kementrian bulgaria, untuk pertama kalinya mengikutsertakan peserta internasional dari negara di luar bulgaria”. Dubes immanuel robert inkiwirang mengatakan sebagai dubes RI di bulgaria merasa bangsa atas keberhasilan anak indonesia meraih juara pertama di ajang lomba internasional tersebut.
            Majalah iptek orbit (19 november, 2008), bekerja sama, dengan Nestle Dancow selesai menggelar Pentas Kreasi Anak Indonesia (PKAI) 2008-Funtastic 10 untuk yang ketujuuh kalinya sejak 2002. Hingga kini sekitar 25.000 anak indonesia telah ambil bagian dalam PKAI, 588 di antaranya memenangkan berbagai Olimpiade Matematika dan Lomba Percobaan IPA (Ilmu Olimpiade Matematika dan Lomba Percobaan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Di tahun 2008 ini, PKAI yang bertemakan Langkah Awal Menuju Prestasi Internasional, diselenggarakan di tiga kota, yaitu di Surabaya 2 November, dengan sekitar 1.500 peserta, kemudian di Yogyakarta 9 November dengan sekitar 1.100 peserta, dan sebagai penutup di Jakarta 23 November 2008 dimana sekitar 2.000 peserta telah mendaftar. “Minat peserta semakin bertambah. Bila pada penyelenggaraan pertama 2002 peserta hanya 1.000 anak, maka 2008 telah menjadi 4.500 peserta. Ini menunjukan bahwa pelajar Indonesia meminati IPA dan MatematiK.
            Kompas (17/9/2008) memberitahukan bahwa SMA Yadika 10 di Kosambi, Tangerang meraih juara I lomba Peneliti Remaja Indonesia 2008 dengan judul penelitian “Usulan Program Pencegahan ala Remaja di Kecamatan Kosambi dan sekitarnya, yang diselenggarakan Yayasan Cinta Bangsa (YCAB). Lomba yang diikuti 21 kelompokan dari diadakan dalam rangkaian peringatan Hari Anti Narkoba Internasional. “Mereka (SMA Yadika 10, Kosambi) memang pantas untuk menang. Hasil internasional (Bulgaria) yang dimenangkan oleh remaja-remaja Indonesia di atas, tentunya bagi kita adalah berita gembira. Kita dibuat bangga dan tersenyum. Kendati kalau dilihat dari jumlah yang berprestasi masih sangat sedikit bila dibandingkan dengan jumlah remaja Indonesia yang saat ini (2009) diperkirakan sebanyak sekitar 64 juta orang atau sekitar 28,6% dari jumlah Penduduk Indonesia (remaja umur 10-24 tahun, menurut UNFPA dan World Bank).
Dibalik cerita gembira diatas, ternyata ada sisi lain dari gambaran remaja indonesia yang membuat kita para orang tua, guru, tokoh masyarakat dan pemerintah menjadi sedih dan prihatinm yaitu prilaku remaja terkait dengan Seksualitas, Narkoba dan AIDS.
Solusi Masalah Remaja
Merujuk kepada hasil analisi dari masalah remaja seperti diatas, maka solusi permasalahan remaja tentunya terkait dengan lingkungan yang menjadi akar masalah remaja tersebut. Dengan kata lain pemecahan masalah remaja terkait dengan perbaikan kehidupan keluarga dan rumah tangga, perbaikan iklim belajar mengajar di sekolah dan perguruan tinggi, perbaikan kehidupan bermasyarakat, perbaikan dilingkungan media massa dan terutama sekali perbaikan dalam kehidupan pergaulan antar remaja. Buku Genre yang sehat dan berakhlaq Mulya ini adalah salah satu upaya untuk mengatasi masalah-masalah remaja yang berkaitan dengan praktik kehidupan yang tidak sehat dan tidak berakhlak diantara sesama remaja. Karena buku ini membahas dua issu pokok yang dibahas diatas, yaitu bagaimana Genre bisa memahami dan mempraktik hidup sehat dan hidup dengan akhlak mulya.


MENJADI GENRE YANG SEHAT
A.    Konsep Hidup Sehat dan Masalah Kesehatan Remaja

1.      Pengertian Sehat Fisik, Mental dan Sosial
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar dari manusia mulai dari sejak lahir, anak, remaja sampai dengan lanjut usia.
Menurut WHO (2005) kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.
Berdasarkan UU No.23 tahun 1992: kesehatan di definisikan sebagai keadaan sejahtera dari fisik,mental dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Berdasarkan dua definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa untuk dikatakan sehat, seseorang harus berada pada suatu kondisi fisik, mental dan sosial yang bebas dari gangguan. Gangguan yang di maksud seperti penyakit atau perasaan tertekan.

a.    Sehat Fisik
     Sehat fisik merupakan komponen terpenting dari keadaan sehat secara keseluruhan. Sehat fisik artinya tidak merasa sakit dan secara klinis tidak sakit, seluruh organ tubuh berada dalam ukuran yang sebenarnya dan berada dalam kondisi optimal, serta dapat berfungsi normal.

b.    Sehat Mental
Kesehatan mental didefinisikan sebagi suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain (UU No.23 tahun 1966), definisi lain mengatakan kesehatan mental adalah terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara semua fungsi jiwa, serta memiliki kesanggupan menghadapi problem biasa yang terjadi, dan secara positif meraskan akan kebahgiaan dan kemampuan dirinya (Zakiyah Darajat, 1975). Orang yang sehat mental adalah orang yang relatif bebas dari keluhan fisik dan mampu bersikap toleran terhadap ketidaknyamanan kondisi fisik sesaat dengan cara yang baik (Sawitri Supardi, Psikolog).
Ciri-ciri orang yang sehat mental
1.   Merasa nyaman terhadap dirinya
2.   Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain
3.   Mampu memenuhi kebutuhan hidup
4.   Menerima ide dan pengalaman baru
5.   Merasa puas dengan pekerjaannya

c.    Sehat Sosial
Seseorang dikatakan sehat secara sosial jika ia mampu berhubungan dengan orang lain secar baik, atau mampu berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama atau kepercayaan, status sosial, ekonomi dan politik. Secara umum disepakati, bahwa sehat secara sosial berkonotasi dengan kemampuan seseorang untuk membina hubungan keakraban dengan sesame, memiliki tanggung jawab menurut kapasitas yang dimilikinya, dapat hidup secara efektif dengan sesame,dan menunjukkan prilaku sosial yang penuh perhitungan.
Berbagai lingkungan yang berperan dalam perkembangan prilaku remaja :
1.   Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama. Banyak penelitian yang dilakukan para ahli menemukan bahwa remaja yang berasal dari keluarga yang penuh perhatian, hangat dan harmonis mempunyai kemampuan dalam menyesuaikan diri dan sosialisasi yang baik dengan lingkungan sekitarnya (Hurlock, 1973). Keluarga merupakan satu organisasi yang paling penting dalam kelompok sosial dan keluarga merupakan lembaga di masyarakat yang paling utama bertanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan sosial dan kelestarian biologis anak manusia (Kartono, 1977).

2.     Lingkungan Sekolah
Sebagian besar waktu remaja dihabiskan disekolah, sehingga sekolah juga mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perkembangan masa remaja. Disekolah remaja menghadapi beratnya tuntutan guru, orang tua, persaingan antar teman dan beban kurikulum yang dapat menimbulkan beban mental. Untuk diperlukan peran dari wali kelas atau guru pembimbing dan orang tua dalam mengoptimalkan perkembangan jiwa remaja.
3.    Lingkungan Teman Sebaya
Remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama teman sebayanya, jadi dapat dimengerti bahwa sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan prilaku teman sebaya lebih banyak pengaruhnya dari pada keluarga. Didalam kelompok sebaya, remaja berusaha menemukan dirinya. Kelompok sebaya memberikan lingkungan yaitu tempat remaja melakukan sosialisasi dimana nilai yang berlaku bukan nilai yang ditetapkan oleh kelompok dewasa melainkan nilai yang di tetapkan oleh teman seusianya. Hal ini menjadi berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja jika terjadi nilai yang ditetapkan adalah nilai yang bersikap negative.
4.    Lingkungan Masyarakat
Dalam kehidupannya manusia di bimbing oleh nilai-nilai yang merupakan pandangan terhadap apa yang baik dan buruk juga oleh pasangan nilai materi dan non materi. Jika manusia ingin hidup damai dimasyarakat maka harus dapat menyeimbangkan antara kedua pasangan nilai tersebut, namun kenyataannya dewasa ini masyarakat lebih mengedepankan nilai materi dibandingkan non materi / spiritual. Lingkungan masyarakat yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan sosial remaja terdiri dari sosial budaya dan media masa.

2.      Masalah dan Kesehatan Remaja
1.      Masalah kesehatan fisik
Beberapa penyakit yang sering dijumpai dikesehatan remaja :
a.       Akne (jerawat)
Merupakan masalah kulit yang paling menganggu remaja dan ditemukan pada sekitar 80% remaja. Penyakit ini merupakan gangguan yang mengenai beberapa kelenjar minyak yang ditandai dengan sumbatan dan peradangan folikel. Akne berkaitan dengan masalah kebersihan kulit, pola makan, hormonal, psikologis,dan infeksi bakteri.
      Akne paling sering terjadi pada masa remaja dan dimulai pada awal pubertas insiden akne pada remaja bervariasi antara 30-60%dengan insiden terbanyak pada usia 14-17 thn pada perempuan dan 16-19 tahun pada laki-laki.

b.      Gangguan pada mata
Miopi (rabun jauh) dan cedera pada mata merupakan gangguan pada mata yang sering ditemukan pada remaja . kebanyak cidera pada mata terjadi pada remaja laki-laki. Olah raga yang sering menimbulkan cidera pada mata adalah bulu tangkis, tenis,dan sepak bola. Miopi(rabun jauh)berkemungkinan terjadi pada anak-anak yang lahir dari pasangan yang menderita miopi. Tetapi belum tentu semua anak dari pasangan miopi akan selalu mengalami masalah ini. Selain itu, kelamaan menonton computer atau televise dan jangka waktu yang lama, atau jarak dekat, membaca dalam keadaan gelap, membaca dalam keadaan tiduran, jarang makan makanan yang banyak mengandung vitamin A , vitamin A juga menjadi beberapa faktor penyebabnya. Cara mengatasi gangguan penglihatan pada penyebab miopi adalah dengan penggunaan kaca mata berlensa lensa minus atau lensa kontak.
c.       Masalah gizi
Masalah gizi pada remaja akan berdampak negative pada tingkat kesehatan  masyarakat misalnya penurunan konsentrasi belajar, resiko melahirkan bayi dengan BBLR, dan penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah dilakukan menunjukan kelompok remaja menderita banyak masalah gizi antara lain, anemia dan obesitas. Prevalensi anemia pada remaja berkisar 40-88%, sedangkan pre pravalensi remaja dengan obesitas 4-11,4% . banyak faktor yang dapat menjadi penyebab ini. Dengan mengetahui faktor –faktor penyebab yang mempengaruhi gizi tersebut akan membantu upaya penangulangannya.
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah di dalam tubuh kurang dari normal, atau sel darah merah kurang mengandung hemoglobin. Anemia yang paling sering dialami adalah anemia defisiensi besi, dimana tubuh tidak mempunyai cukup zat besi untuk membentuk hemoglobin. Kurangnya hemoglobin menyebabkan oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh menjadi lebih sedikit.
Tubuh memperoleh zat besi dari makanan. Makanan yang banyak mengandung zat besi antara lain adalah dari bahan hewani ( daging, kerang-kerangan, ikan, ayam, hati dan telur) dan dari bahan nabati ( sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan dan tempe ). Rendahnya kadar zat besi dalam tubuh setidaknya dapat disebabkan oleh lima hal, antara lain :
·         Makanan tidak cukup mengandung zat besi (Fe)
·         Komposisi makanan tidak baik untuk penyerapan Fe (banyak sayuran, kurang daging)
·         Gangguan penyerapan Fe (penyakit usus, reseksi usus)
·         Kebutuhan Fe meningkat (pertumbuhan yang cepat, pada bayi dan adolesensi, kehamilan)
·         Perdarahan kronik atau berulang (epistaksis, hematemesis, anikilostomiasis).

Obesitas timbul karena jumlah kalori yang masuk melalui makanan lebih banyak dari pada kalori yang dibakar, keadaan ini bila berlangsung bertahun-tahun akan mengakibatkan penumpukan jaringan lemak yang berlebihan dalam tubuh, sehingga terjadilah obesitas. Dikalangan remaja, obesitas merupakan permasalahan yang merisaukan, karena menurunkan rasa percaya diri seseorang, menyebabkan gangguan psikologi yang serius dan kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Penyebab obesitas beraneka ragam. Menurut Mu’tadin (2002), ada beberapa faktor pencetus obesitas, diantaranya adalah faktor genetik, pola makan yang berlebihan, kurang aktifitas/olahraga, emosi serta faktor lingkungan.
d.      Perilaku Makan Menyimpang
Pemilihan makan pada remaja sering dipengaruhi oleh tekanan sosial, teman dan orang tua sebagai panutan yang mempunyai budaya dan keyakinan bahwa tubuh itu harus langsing. Perilaku makan menyimpang adalah masalah emosi dan fisik yang dihubungkan dengan obsesi terhadap makanan, berat badan, dan bentuk tubuh. Contoh perilaku makan menyimbpang adalah anoreksia nervosa dan bulmia.
e.       Kelainan Ortopedik
Kebiasaan sikap tubuh, misalnya kebiasaan duduk yang salah saat belajar, dapat menyebabkan kelainan pada tulang punggung. Kebiasaan sikap tubuh yang salah dapay menyebabkan perubahan kelengkungan tulang belakang. Kelainan itu berupa:
·         Tulang belakang yang melengkung atau membengkok ke arah depan disebut juga lordosis.
·         Tulang belakang yang terlalu membengkok ke belakang atau disebut kifosis
·         Tulang belakang yang terlalu melengkung atau membengkok ke samping kanan atau samping kiri disebut skoliosis.
Pencegahan kelainan ini meliputi pencegahan primer dan sekunder, yang merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencegah dan menemukan kelainan sedini mungkin. Pencegahan tersebut meliputi:
·         Duduk dengan posisi benar
·         Menghilangkan kebiasaan bertopang dagu
·         Berolahraga teratur
·         Diet yang cukup kalsium dan vitamin D
·         Kecelakaan
2.      Masalah Kesehatan Sosial Remaja
Masalah utama remaja berawal dari pencarian jati diri. Mereka mengalami krisis identitas karena merasa sudah besar untuk dimasukan kedalam kelompok anak-anak, nmaun kurang besar dalam kelompk dewasa. Hal ini merupakan masalah bagi setiap remaja dibelahan dunia ini, oleh karena pergumulan dimasa remaja ini, maka remaja mempunyai kebutuhan sosialisasi yang seoptimal mungkin, serta dibutuhkan pengertian dan dukungan orang tua dan keluarga dalam kerentanan di masa remaja. Permasalahan remaj seperti penyalahgunaan narkoba, seks pranikah, aborsi, kawin muda, dan ims.
1.      Narkoba
Banyak dikalangan remaja yang sifat nya ingin tahu dan ingin coba-coba.  Ada beberapa alasan remaja ingin menggunakan narkoba antara lain alasannya :
 1. Hal ini sudah dianggap sebagai suatu gaya hidup masa ini
 2. Dibujuk orang agar merasakan manfaatnya
3. Ingin lari dari masalah yang ada, untuk merasakan kenikmatan sesaat
4. Ketergantungan dan tidak ada keinginan untuk berhenti dan mungkin masih  banyak alasan lainnya.
2. Hubungan Seksual Pra Nikah          
            Salah satu perilaku resiko tinggi yang terjadi dan menjadi masalah masaa remaja adalah perilaku yang berkaitan dengan seks pra nikah. Berdasarkan survei dari komnas perlindungan anak (KPA) di 33 provinsi tahun 2008 menyebutkan bahwa sebanyak 97% remaja SMP dan SMA pernah menonton film porno.
Faktor yang mempengaruhi prilaku seksual pra nikah dikalangan remaja adalah :
1.      Perspektif biologis, keadaan pubertas dan perkembangan hormonal menimbulkan perilaku seksual.
2.      Kurangnya komunikasi yang terbuka antara orang tua dan remaja
3.      Pengaruh teman sebaya
4.      Kurang pemahaman dan penghayatan nilai-nilaai keagamaan
5.      Minimnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan dampak seks pranikah.
3.    Aborsi
Aborsi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum teratasi sampai saat ini . menurut UU No.23 tentang kesehatan pasal 15 tindakan aborsi tanpa indikasi medis merupakan tindakan illegal dengan ancaman denda dan hukuman penjara bagi pelakunya.

4.    Kawin muda
Semakin muda usia perkawinan pertama semakin besar resiko yang dihadapi ibu dan anak . salah satu indikator kesejahteraan rakyat adalah angka kematian ibu.

5.    Infeksi menular seksual (IMS)
Peningkatan kejadian IMS pada remaja disebabkan oleh kurangnya pengetahuan remaja tentang IMS dan kurangnya kesadaran remaja untuk menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seksual dengan pekerja sek komersial. Diantara para remaja masih percaya bahwa IMS dapat dicegah dengan cara meningkatkan staminadan meminum antibotik sebelum berhubungan seks.

3.    Masalah Kesehatan Mental
                         Penyimpangan tugas perkembangan remaja dapat terjadi jika     seseorang mengalami konflik pada masa perkembangannya, sehingga menunjukan perilaku yang tidak sesuai dengan tahap usiaanya. Jika tidak terselesaikan dengan baik, maka dapat menimbulkan masalah kesehatan mental. Masalah tersebut dapat berasal dari diri remaja itu sendiri, hubungan antara orang tua dengan remaja, atau akibat interaksi sosial diluar lingkungankeluarga. Akibat lanjut masalah kesehatan mental ,seperti :
a.     Bingung peran
        Karakteristik prilaku remaja yang mengalami bingung peran adalah saat ia merasa bingung, ragu-ragu dan melakukan perilaku anti sosial. Penyebabnya adalah tidak menemukan cirri khas (kekuatan dan kelemahan) dirinya, serta tidak diterima lingkungan pada setiap tahapan usia.
b.    Kesulitan belajar
        Suatu kondisi dimana remaja tidak menunjukan prestasi sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Faktor penyebab terjadinya kesulitan belajar antara lain berasal dari faktor internal yaitu ketidak mampuan psikologi dan fisik siswa, seperti kognitif, afektif dan psikomotor dan faktor eksternal yaitu keadaan yang datang dari luar diri siswa, seperti lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Penanganan kesulitan belajar perlu mempertimbangkan penanganan dibidang edukatif dan bidang medis (terapi obat dan psikoterapi individu).
c.    Kenakalan remaja
   Adalah perilaku yang melampaui batas toleransi orang lain dan lingkungannya.
Faktor penyebab kenakalan remaja antara lain:
·      Faktor genetic misalnya gangguan tingkah laku pada masa kanak-kanak yang semakin parah dengan bertambahnya usia seperti bersikap kejam pada binatang atau suka bermain api.
·      Faktor pola asuh orang tua yang tidak sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak misalnya permissive, otoriter dan acuh tak acuh.
·      Faktor psikososial misalnya rasa rendah diri,penanaman nilai yang salah dan pengaruh media massa yang tidak baik.
d.        Prilaku Seksual Menyimpang
   Adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesame jenis. Bentuk-bentuk perilaku ini dapat beraneka ragam mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah laku berkencan, bercemburu dan bersenggama. Contoh perilaku seksual yang menyimpang antara lain masturbasi atau onani dan berpacaran dengan berbagai perilaku seksual yang ringan seperti sentuhan, pegangan tangandan ciuman.


4.    Masalah Penyakit Keturunan
a.    Kelainan yang Disebabkan Penyakit Keturunan
     Kelainan yang diturunkan umumnya akibat adanya gen-gen pembawa sifat pada individu-individu yang bersangkutan. Sifat yang normal atau berupa kelainan yang muncul pada seorang manusia banyak di pengaruhi oleh sepasang gen. sifat yang dipengaruhi oleh gen tersebut dapat dibagi menjadi sifatyang menonjol atau dominan dan sifat yang membawa atau resesif. Beberapa macam cacat dan penyakit yang diderita oleh manusia diperoleh dari sifat-sifat yang diwariskan oleh kedua orang tuanya.
 Ciri-cirinya :
·  Pada umumnya tidak dapat disembuhkan
·  Tidak menular
·  Biasanya dibawa oleh gen yang bersifat resesif
·  Dapat diusahakan agar dapat terhindar
·  Buta warna
b.   Hemofilia
     Hemofilia adalah kelainan pada darah yang bersifat menurun, dimana darah yang keluar dari tubuh sukar untuk membeku. Penyakit hemofilia merupakan penyakit menurun yang tidak dapat disembuhkan. Hemofilia ini lebih banyak dijumpai pada laki-laki karena terpaut oleh kromosom X dan tidak ditemukan pada wanita karena biasanya akan meninggal sejak dalam kandungan.
c.    Albinisme (Bulai)
     Albino merupakan kelainan atu penyakit menurun yang dikendalikan oleh gen resesif, yang tidak terpaut seks. Seseorang yang albino memiliki ciri-ciri pigmentasi (pewarnaan kulit) dan organ tubuh lainnya tidak normal (bulai) dan mempunyai penglihatan yang sangat peka, terutama terhadap cahaya yang berintesitas tinggi, sehingga mereka tidak tahan cahaya. Seorang yang bertubuh bulai (albino) dapat lahir dari pasangan suami istri normal atau suami istri yang salah satu albino sedang yang lain normal
d.   Gangguan Mental
     Gangguan mental termasuk cacat atau penyakit menurun, diantaranya debil, imbilis, dan idiot. Seseorang yang mengalami gangguan mental mempunyai ciri-ciri menunjukkan gejala kebodohan, reaksi refleknya lamban, warna rambut dab kulit kekurangan pigmen, umumnya tidak berumur panjang, jarang mempunyai keturunan dan bila air urinnya diberi larutan ferioksida 5% menghasilkan warna senyawa turunan Phenylketonuria (PKU). PKU adalah suatu kelainan genetic yang menyebabkan individu tidak dapat secara sempurna memetabolismekan protein.

5.    Masalah Kelainan Gen
a.    Down Syndrom
     Suatu bentuk keterbelakangan mental yang secara genetic paling umum diturunkan, disebabkan oleh munculnya suatu syndrome tambahan (ke-47). Kromosom tambahan itu ada kemungkinan karena kesehatan sperma dan sel telur ikut terlibat. Penderita down syndrome memiliki wajah yang bundar, tengkorak yang rata, lipatan kulit tambahan sepanjang kelopak mata, lidah yang menonjol, tungkai dan lengan pendek, dan keterbelakangan kemampuan  motorik dan mental.
b.   Anemia Sel Sabit
     Kelainan darah yang menghambat pasokan oksigen tubuh. Dapat menyebabkan pembengkakan tulang pesendian, krisis sel sabit, kegagalan jantung dan ginjal. Sel darah merah biasanya berbentuk seperti cakram atau piringan hitam. Sel-sel ini mati dengan cepat sehingga terjadi anemia dan kematian individu secara dini. Penyembuhan: penisilin, pengobatan menghilangkan rasa sakit, antibiotic, transfuse darah.
c.    Klinefelter Syndrome
     Suatu kelainan gentik dimana laki-laki memiliki kromosom X tambahan. Menyebabkan susunan kromosomnya menjadi XXY sebagai ganti XY. Pertambahan kromosom ini menyebabkan abnormalitas fisik. Buah pelir laki-laki yang mengidap kelainan ini tidak berkembang dan biasanya mereka memiliki buah dad yang besar dan menjadi tinggi. Penyembuhan: terapi hormone.
d.   Turner Syndrom
     Perempuan kehilangan satu kromosm X, menyebabkan susunan kromosomnya menjadi XO sebagai ganti XX. Syndrome ini menyebabkan abnormalitas fisik, keterbelakangan mental, dan tidak berkembang secara seksual. Penyembuhan: terapi hormone.
6.    Solusi Masalah Kesehatan Remaja
a.    Pengolahan Keuangan Biaya Kesehatan
     Mencegah memang lebih baik dari pada mengobati, namun terlepas dari upaya pencegahan yang kita lakukan, tidak ada salahnya jika kita membuat antisipasi lain jika ternyata ada anggota keluarga yang memerlukan tindak perawat. Oleh karena itu, kita semua membutuhkan pengetahuan tentang metode pengelolaan keuangan biaya kesehatan yang baik.
     Di Negara kita, untuk keluarga miskin juga sudah ditanggung biaya kesehatannya melalui program Jamkesmas/Askeskin, atau mendapatkan asuransi kesehatan dari perusahaan tempat bekerja. Jika kita tidak termasuk ke dalam kelompok yang ditanggung tadi, maka mau tidak mau kita berkewajiban untuk melakukan berbagai mekanisme perencanaan keuangan jika mengalami situasi dimana ada anggota keluargakita yang sakit dan membutuhkan biaya pengobatan. Cara yang dapat dilakukan adalah :
b.   Menabung
     Cara yang paling efektif bagi keluarga atau kepala keluarga yang tidak diasuransikan adalah dengan menabung dan menyisihkan pendapatan dalam jumlah prosentase tertentu. Namun demikian, tidak berarti bagi mereka yang sudah dijamin melalui program asuransi dapat membelanjakan uangnya tanpa harus menabung cadangan anggaran ksehatan. Investasi kesehatan yang juga sangat berarti yakni memeriksa kesehatan keluarga secara berkala untuk mengetahui kondisi kesehatan keluarga.

c.    Asuransi Kesehatan
     Asuransi kesehtan adalah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatanatau perawatan anggota asuransi tersebut jika jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Produk asuransi kecelakaan diselenggarakan baik oleh perusahaan asuransi sosial, perusahaan asuransi jiwa, maupun perusahaan asuransi umum. Besarnya premi yang harus dibayarkan dan besarnya nilai pertanggungan dalam asuransi kesehatan sangat tergantung kepada program asuransi kesehatan yang kita pilih.



B.     Mempraktikan  Pola Hidup Sehat: Keseimbangan Nutrisi, Olahraga dan Istirahat
1.         Memahami dan Berkomunikasi dengan Tubuh Sendiri
a.    Memahami Tubuh Sendiri
                  Kita semua tahu, “ pencegahan merupakan dokter yang terbaik dan termurah”, dan pencegahan hanya bisa dilakukan oleh kita si pemilik tubuh, bukan oleh dokter dan obat. Kita harus memahami bahwa tubuh kita terdiri dari ratusan sel yang bekerja seperti pabrik, dimana untuk mengahsilkan produk yang bagus dibutuhkan bahan baku yang berkualitas. Untuk itu agar sel tubuh dapat bekerja dengan baik, maka komponen pendukungnya seperti lemak dan protein sebagai bahan baku juga harus diperhatikan, bila tidak diperhatikan maka sel tidak dapat bekerja secara baik dan akan menjadi pemicu turunnya daya tahan tubuh serta timbulnya berbagai penyakit.
b.      Berkomunikasi dengan Tubuh Sendiri
                  Komunikasi yang terjalin baik antara kita dengan tubuh kita, menghasilkan mekanisme tubuh yang bagus. Semakin kita tahu bahasa tubuh kita , maka komunikasi yang terjalin akan semakin baik dan kapanpun tubuh “berbicara”, kita dapat segera meresponnya sebaik mungkin. Tubuh selalu member signal agar seluruh aktivitas kita sesuai dengan yang tubuh inginkan, sebagai contoh:
· Rasa Lapar : member informasi bahwa mesin pengolahan makanan kita sudah kosong dan siap diisi lagi.
· Rasa haus: member informasi agar menambah cadangan airdalam tubuh kita
· Rasa Ngantuk: member informasi agar kita segera menidurkannya atau mengistirahatkannya
· Rasa Lelah: member informasi agar kita mengistirahatkannya supaya energi kita segera pulih seperti sedia kala setelah bekerja berlebihan.
· Rasa Mual: mengindikasikan mesin pengolahan makanan kita sedang rusak atau bermasalah bahkan mungkin banyak penumpukan toksin atau racun di organ pencernaan, yang membuat kita harus bijak melakukan pembersihan atau detoksifikasi
· Rasa Sakit
· Demam
· Diare
· Konstipasi (sulit buang air besar)

2.         Mempraktikan Pola Makan yang Teratur
      Pada dasarnya, sehat dimulai dari apa yang kita makan, karena itu penting bagi kita untuk mempertahankan kebutuhan gizi tubuh. Kebutuhan gizi pada remaja lebih tinggi dari pada usia anak. Namun, kebutuhan gizi pada remaja  perempuan dan laki-laki akan jelas berbeda. Hal ini disebkan oleh adanya pertumbuhan yang pesat, kematangan seksual, perubahan komposisi tubuh, mineralisasi tulang, dan perubahan aktivitas fisik. Meskipun aktifitas fisik tidak meningkat, tetapi total kebutuhan energi akan tetap meningkat akibat pembesaran ukuran tubuh. Kebutuhan nutrisi yang meningkat pada masa remaja adalah energi, protein, kalsium, besi, zinc dan vitamin. Zat-zat gizi utama yang terkandung pada makanan adalah protein (20-50%), karbohidrat (60%), asam lemak essensial (25%), vitamin (10%), mineral (10%), dan air (50%).
3.      Melakukan Olah Raga dan Istirahat
      Olahraga yang dilakukan secara berkala sangat bagus untuk kesehatan fisik dan mental. Berolahraga secara teratur selama ± 30 menit, dapat memacu jantung, pernafasan dan peredaran darah menjadi lebih baik. Biasakan olahraga setiap hari dengan kegiatan yang ringan seperti berjalan kaki, senam, fitness, joging, bersepeda, atau melakukan olahraga penuh seperti main badminton, sepak bola, lari mataron, tenis, bola basket, dan lain sebagainya. Olahraga member manfaat yang banyak, seperti yang dikemukakan oleh Daniel M. Landers, Profesor ilmu kesehatan fisik dan olahraga Universitas  Arizona:
a)   Olahraga dapat Meningkatkan Kekuatan Otak
          Tubuh setelah berolahraga akan memompa lebih banyak darah sehingga kadar oksigen dalam peredaran darah juga meningkat yang ujungnya yang mempercepat pemasukan darah ke otak. Nah, kalau otak cukup mendapat asupan darah maka daya reaksi, konsentrasi, kreatifitas, ketajaman pikiran dan kesehatan mental kita akan meningkat.
§ Olahraga dapat Menghilangkan Stress
   Dengan berolahraga, maka otomatis konsentrasi pikiran tidak akan terfokus pada urusan pekerjaan lagi, selain itu juga dapat meningkatkan ketahanan kardiovaskular, sehingga nantinyakita dapat bersikap tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi suatu masalah. Aktifitas yang terbukti efektif dalam melawan ketegangan otak adalah aerobic seperti berjalan kaki, bersepeda, renang, jogging dan yoga.
§ Olahraga dapat Meningkatkan Perasaan Bahagia secara Alami
   Olahraga terbukti manjur dalam meningkatkan hormone penumbuhan rasa bahagia dalam otak kita, seperti adrenalin, serotonin, dopamine dan endorphin.




§ Olahraga dapat Meningkatkan Kepercayaan Diri
   Sebuah study kasus di AS membuktikan kalau para remaja yang aktif berolahraga memiliki kadar kepercayaan diri yang sama kuat dengan teman-teman mereka yang memiliki tubuh dan penampilan indah. Kemantapan diri ini terletak pada hasil yang mereka dapatkan, yakni tubuh yang sehat dan kekuatan fisik yang prima.

b)   Beristirahat
          Kita semua tahu bahwa Tuhan menciptakan siang untuk bekerja dan malam untuk tidur (istirahat). Banyak orang beranggapan bahwa yang terpenting adalah jumlah tidurnya tidak kurang dari 8 jam/hari, padahal kualitas tidur jauh lebih penting dari pada jumlah jam atau lamanya tidur. Perlu disadari, bahwa perbaikan jaringan-jaringan sel yang rusak dalam tubuh umumnya dilakukan dikala istirahat/tidur.
          Maka apabila kita sering kurang tidur atau tidak memiliki kualitas tidur baik, cepat atau lambat akan mengganggu stabilitas daya tahan tubuh dan memicu timbulnya penyakit. Seorang remaja yang sering kurang tidur, maka tidak akan bersemangat dalam menjalankan aktifitasnya dan tidak berkonsentrasi dalam menerima pelajaran di sekolah karena kualitas fisik, mental, emosional bisa sangat dipengaruhi oleh baik atau tidaknya kualitas tidur seseorang.

4.    Menghindari Kebiasaan Buruk dan Mengelola Stress
Kegiatan yang baik sebagian orang disangka/dianggap sebagai kegiatn yang keren, maco dan gaul seperti merokok, minum-minuman keras, menggunakan narkoba, sebernarnya hal tersebut merupakan kebiasaan buruk. Menggunakan barang tersebut tentu saja akan memberikan dampak/efeknya yang tidak hanya pemakai saja yang merasakan, namun juga dirasakan orang lain, seperti orangtua, teman, keluarga, dan lingkungan sekitar.
Satu kebiasaan lain yang harus dihindari atau dihentikan adalah melakukan hubungan seks bebas (free sex) diluar nikah. Prilaku hubungan sex bebas diluar menikah akan memberikan dampak negative bagi pelakunya dan keluarga, seperti: kehamilan yang tidak di inginkan, terinfeksi penyakit menular seksual, menjadi aib di keluarga, dikucilkan dari masyarakat, putus sekolah dan lain sebaginya. Alangkah terhormat dan terpujinya apabila hubungan sex tersebut dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dalam ikatan pernikahan yang sah.

a.    Menghindari Stress
            Untuk menghindari stress diperlukan strategi dari masing-masing individu. Carilah cara yang terbaik untuk menghilangkan stress dengan cara masing-masing yang mudah, dapat dilakukan dimana-mana, murah meriah, sehat, halal, dan enak dilakukan. Contoh aktifitas penghilang stress adalah seperti mendengarkan musik, olahraga, menyalurkan hobi dan lain sebagainya. Intinya dalam hidup ini hendaknya direspon dengan santai dan tidak berlebihan terhadap semua problem yang ada. Konsultasikan dengan psikolog jika memiliki masalah kejiwaan atau kepada orang lain yang anda percaya. Buka hati seluas-luasnya untuk menerima kritik, masukan dan saran dari orang lain dan rubah gaya hidup jika diperlukan demi memperolah kesehatan jiwa atau mental spiritual.

5.      Melakukan Tes Kesehatan Sebelum dan Sesudah Menikah
Menikah merupakan tahapan yang penting bagi setiap pasangan yang sudah menemukan belahan jiwa. Namun sering kali ada yang luput dari list persiapan pranikah. Selain persiapan pesta pernikahan, sudah sewajarnya pasangan mempersiapkan diri lahir batin, untuk menghadapi bahtera rumah tangga yang akan dijalaninya. Salah satunya adalah persiapan kesehatan pasangan. Tidak hanyak sehat secara fisik yang harus diperhatikan,  namun juga sehat menurut definisi yang luas. Kesehatan pasangan pranikah penting sekali untuk mendukung tercapainya pernikahan yang langgeng sampai hari tua. Pemeriksaan sebelum nikah atau hamil khususnya pada wanita akan mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan anak. Idealnya tes kesehatan pranikah dilakukan 6 bulan sebelum dilakukan pernikahan. Tes kesehatan pranikah dapat dilakukan selama pernikahan belum berlangsung. Jika pada saat pengecekan ternyata ditemukan ada masalah maka pengobatan dapat dilakukan setelah menikah.
Berikut ini adalah hal-hal penting terkait tes kesehatan bagi pasangan yang akan menikah:
a.    Infeksi Saluran Reproduksi/Infeksi Menular Seksual (ISR/IMS)
              Tes kesehatan untuk menghindari adanya penularan  penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual, seperti sifilis, gonorrhea, human immunodeficiency virus (HIV) dan penyakit hepatitis. Perempuan sebenarnya lebih rentan terkena penyakit kelamin dari pada pria. Karena alat kelamin perempuan berbentuk V yang seakan “menampung” virus. Sedangkan alat kelamin pria tidak bersifat “menampung” dan bisa langsung dibersihkan. Jika salah satu pasangan menderita ISR/IMS, sebelum menikah harus di obati dulu sampai sembuh. Selain itu, jika misalnya seorang pria mengidap hepatitis b dan akan menikah, calon istrinya harus dibuat memiliki kekebalan terhadap penyakit hepatitis B tersebut. Caranya, dengan imunisasi hepatitis B. jika sang pasangan belum sembuh dari penyakit kelamin dan akan tetap menikah, meskipun tidak menjamin 100% namun penggunaan kondom sangat dianjurkan.

Tujuan utama pemeriksaan sebelum menikah atau hamil adalah meminimalkan terjadinya gangguan kehamilan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
§ Menghentikan pemakaian obat-obatan yang dapat mengganggu kehamilan.
§ Sedapat mungkin mengendalikan hal-hal medis yang terjadi pada wanita tersebut dan bila perlu dilakukan konsultasi ke dokter spesialis.
§ Menghindari makanan dan bahan-bahan yang berbahaya bagi kehamilan
§ Diberikan vaksinasi terhadap penyakit-penyakit yang dapat menggangu kehamilan.
§ Dilakukan konseling bila ditemukan hal-hal yang berhubungan dengan genetik atau penyakit keturunan dan dampak yang terjadi bila terjadi kehamilan.
Berikut ini adalah hal-hal penting terkait tes kesehatan bagi pasangan  yang sudah menikah:
a.    Pemeriksaan laboratorium rutin
Pemeriksaan laboratorium rutin artinya bahwa pemeriksaan ini dilakukan pada setiap wanita yang akan hamilantara lain: pemeriksaan darah lengkap, golongan darah, titer virus rubella, hepatitis B, pap smear (jika seorang perempuan aktif secara seksual), clamydia, HIV, dan GO.

b.    Pemeriksaan Laboratorium Berdasarkan Indikasi 
Pemeriksaan yang perlu dilakukan antara lain:
§ Hepatitis C bila pasien mempunyai resiko tinggi menderita hepatitis C seperti pengguna obat-obat suntik, memiliki tato dan menerima transfusi darah sebelum tahun 1992.
§ Gula darah puasa bila pasien mempunyai resiko tinggi menderita diabetes, pernah menderita diabetes pada masa kehamilan sebelumnya, riwayat memiliki bayi dengan berat badan diatas 4 kg.
§ Pemeriksaan dahak dan rontgen dada untuk pasien yang diduga menderita TBC.
§ Pemeriksaan toxoplasmosis untuk mereka yang gemar memelihara kucing atau suka mengkonsumsi makanan yang setengah matang.
§ Pemeriksaan sel telur jika sebelumnya pasangan yang bersangkutan dianggap infertil (sulit punya anak). Penyebab ketidaksuburan 45% disebabkan oleh pria dan 55% oleh wanita.

§ Pemeriksaan dengan USG (ultrasonografi) bisa melihat apakah seorang perempuan menderita kista, mioma, tumor, atau keputihan. Jika ada kelianan atau infeksi harus dibersihkan dulu karena bisa mengganggu proses kehamilan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar